Youtube Masjid Jogokariyan Kembali Pulih, Satu Video Hilang

Sedang Trending 10 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Sleman, detikai.com --

Kanal YouTube resmi milik Masjid Jogokariyan akhirnya pulih setelah sempat dihapus oleh pihak platform pekan lalu.

Kembalinya kanal ini usai pengelola masjid menempuh upaya reaktivasi melalui surat permohonan nan ditujukan kepada platform.

"Sudah (pulih), alhamdulillah, sekitar tiga hari lalu," kata Sekretaris Takmir Masjid Jogokariyan, Haidar Muhammad saat dihubungi, Minggu (29/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di luar dugaan, kata Haidar, video hasil wawancara dengan aktivis, Muhammad Husein namalain Husein Gaza nan sebelumnya diduga sebagai penyebab dihapusnya kanal YouTube Masjid Jogokariyan, rupanya tetap ada.

Haidar berujar, video hasil wawancara membahas kebenaran genosida di Gaza, Palestina nan sempat disiarkan secara langsung alias streaming tetap bisa ditemukan di kanal Masjid Jogokariyan.

"Ternyata nan kena (semprit YouTube) bukan nan itu," kata Haidar.

Haidar bilang, pihak platform menandai dan menghapus satu video lain nan disebut sebagai pemicu dihapusnya kanal YouTube Masjid Jogokariyan.

Video tersebut adalah hasil wawancara dengan salah seorang wartawan asal Indonesia dan disiarkan secara streaming pada bulan Ramadan lalu. Temanya, membahas perjuangan rakyat Palestina atas penindasan tentara Israel pula.

"Ada (notifikasi konten melanggar kebijakan YouTube), dan itu juga lenyap videonya," kata Husein nan enggan mengungkap sosok narasumber tersebut.

Kendati demikian, Haidar menekankan bahwa perihal itu tak lantas membikin semangat Masjid Jogokariyan surut dalam menggaungkan kemerdekaan rakyat Palestina, termasuk via media sosial.

Hanya saja, lanjut dia, pihaknya bakal lebih berhati-hati dengan mempelajari strategi agar konten-konten mereka nan memperjuangkan kemerdekaan bangsa Palestina tak keluar dari patokan main platform.

Sementara untuk akun IG nan diblokir oleh Meta, menurut Haidar, sekarang ini tetap dalam proses pemulihan. Sejauh ini, pihaknya menduga pemblokiran dipicu penamaan salah satu unit akun masjid nan memuat nama 'Hamas' di dalamnya.

Pengelola masjid mensinyalir Meta menganggap akun itu terafiliasi dengan Hamas, golongan pejuang kemerdekaan Palestina. Padahal, Hamas di situ adalah akronim untuk Himpunan Anak-anak Masjid alias lengkapnya 'Hamas Jogokariyan'.

"Kemungkinan (soal penamaan Hamas), tapi kita memang sering upload tentang Palestina juga. Jadi, nan bisa kena (pemicu blokir) banyak," pungkasnya.

(kum/ugo)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya