ARTICLE AD BOX
Jakarta, detikai.com — Pertumbuhan mobile banking dan digital banking masih bakal melesat kencang pada tahun ini. Hal ini seiring dengan preferensi masyarakat nan semakin beranjak ke transaksi melalui kanal digital.
Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI Dicky Kartikoyono memperkirakan pertumbuhan mobile banking dan digital banking pada tahun ini bakal mencapai 52%.
"Karena semua preferensi masyarakat ke sini (digital)," katanya dalam acara Digital Economic Forum 2025, Selasa (25/2/2025).
Dicky menjabarkan bahwa dari info Bank Indonesia, seluruh transaksi melalui kanal digital mengalami kenaikan luar biasa dalam beberapa waktu terakhir. "Mulai dari transaksi di BI Fast, kemdian kita lihat juga bagaiman QRIS, akomodasi mengenai ecommerce ini semua angkanya bisa dikatakan sesuatu nan berbeda dari perjalanan kita sebelumnya, terutama dalam transaksi sistem pembayaran," katanya.
Adapun sebelumnya BI melaporkan pembayaran digital mencapai 3,5 miliar transaksi alias tumbuh 35,3% yoy per Januari 2025. Volume transaksi pada aplikasi mobile dan volume transaksi pada internet terus meningkat dengan pertumbuhan sebesar 29,7% yoy dan 19,8% yoy.
Selain itu, volume transaksi pembayaran digital melalui QRIS melesat 170,1% yoy, didukung peningkatan jumlah pengguna dan merchant. Dari sisi infrastruktur, volume transaksi ritel nan diproses melalui BI-FAST mencapai 338,5 juta transaksi alias tumbuh 41,5% yoy dengan nilai mencapai Rp870,9 triliun pada Januari 2025.
Volume transaksi nilai besar nan diproses melalui BI-RTGS turun sebesar 9,0% yoy menjadi 799,3 ribu transaksi dengan nilai Rp15.880 triliun pada periode nan sama.
(mkh/mkh)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Bos Indosat Bongkar 4 Sektor Bisnis Penting di Ekonomi Digital
Next Article Nasabah Mobile Banking Permata Tumbuh 14% per September