Warga Amerika Tiba-tiba Ngamuk Serang Instagram-facebook

Sedang Trending 1 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, detikai.com - Pengguna Instagram di Amerika Serikat ramai-ramai menuding Meta, perusahaan pemilik Instagram, memaksa mereka untuk mengikuti (follow) akun media sosial Donald Trump. Pengelola Instagram dan Threads akhirnya angkat bicara.

Lewat akun Threads, ahli bicara Meta, menjelaskan bahwa Instagram, Threads, dan Facebook tidak memaksa penggunanya untuk mengikuti akun media sosial Donald Trump.

Ia menjelaskan bahwa konten Donald Trump nan mereka lihat di timeline adalah unggahan dari akun @POTUS, @VP, dan @FLOTUS yang telah diserahkan oleh pemerintahan Joe Biden ke Trump.

"Mereka tidak secara otomatis akun resmi Facebook atau Instagram milik Presiden [Donald Trump], Wakil Presiden [JD Vance], alias Ibu Negara [Melania Trump]. Akun ini dikelola oleh Gedung Putih, dengan pergantian pemerintahan, konten di akun tersebut berubah," kata ahli bicara Meta Andy Stone seperti dikutip oleh CNBC International, pada Kamis (23/1/2025).

Pengguna nan sebelumnya telah mengikuti akun-akun di atas saat pemerintahan sebelumnya bakal terus menjadi follower pemerintahan saat ini, termasuk akun @WhiteHouse.

Mayoritas akun media sosial resmi Presiden AS dibuat oleh pemerintahan Barrack Obama. Kebijakan transisi penyerahan akun ke pemerintahan selanjutnya juga disusun oleh pemerintahan Obama.

Dalam blog resmi Gedung Putih sebelum Pemilihan Presiden AS 2016, pemerintahan Obama menjelaskan kebijakan transisi tersebut.

"Di Instagram dan Facebook, pemerintahan selanjutnya bakal menguasai nama, URL, dan followers White House. Namun, semua konten dari pemerintahan sebelumnya dibersihkan. Arsip konten nan diunggah oleh Gedung Putih era Obama akan bisa diakses di Instagram.com/ObamaWhiteHouse dan Facebook.com/ObamaWhiteHouse."

Unggahan dari akun pemerintahan Joe Biden-Kamala Harris dipindahkan ke akun @potus46archive, @vp46archive, dan @fotus46archive.

Kemarahan penduduk AS mengenai akun resmi Presiden AS tampaknya muncul sebagai respons dari kedekatan CEO Meta Mark Zuckerberg dengan Trump. Zuckerberg diketahui menyumbang US$ 1 juta ke biaya pelantikan Trump dan menghadiri sendiri aktivitas tersebut.

Zuckerberg juga mengubah kebijakan di Facebook, Instagram, dan Threads setelah mengangkat Joel Kaplan, eks petinggi partai pendukung Trum, sebagai kepala kebijakan publik.

Di AS, Meta menutup program pengecekan kebenaran oleh pihak ketiga dan mengakhiri kebijakan kesetaraan di perusahaan.


(dem/dem)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Mark Zuckerberg Ungkap Pengganti HP 6 Tahun Lagi

Next Article Donald Trump Ancam Jebloskan Mark Zuckerberg ke Penjara

Selengkapnya