ARTICLE AD BOX
detikai.com, Jakarta - Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka mengungkap, dalam Rapat Terbatas nan dipimpin Presiden Prabowo di Istana, Pemerintah telah memutuskan untuk segera memasukkan pembelajaran AI ke dalam kurikulum pendidikan nasional.
Hal itu disampaikan saat menghadiri Studium Generale berjudul Creative Job Opportunity with AI nan diselenggarakan di Auditorium Kampus Anggrek, BINUS University, Jakarta Barat, pada Jumat (2/5).
"Nanti di tahun aliran baru kita mulai memasukkan kurikulum AI, pelajaran AI di tingkat SD, SMP, SMA, dan SMK," ujar Gibran seperti dikutip Sabtu (3/5/2025).
Menurut Gibran, perihal itu menjadi bukti nyata support Pemerintahan Prabowo Subianto terhadap pengembangan pengetahuan pengetahuan dan teknologi, khususnya dalam penerapan kepintaran buatan (AI) untuk menjawab beragam tantangan di beragam sektor.
Putra sulung Joko Widodo pun mengaku senang, karena BINUS sebagai salah satu pelopor pengembangan program AI melalui jalur pendidikan di Indonesia.
"Saya senang sekali BINUS menangkap kesempatan AI ini, selain bisa menjawab tantangan zaman, anak-anak kelak ketika lulus sudah siap kerja,"
Gibran percaya, pembelajaran AI sejak awal menjadi krusial lantaran memainkan peran kunci di bumi teknologi saat ini dalam beragam aspek kehidupan masa depan. Oleh lantaran itu, generasi muda diharapkan tidak hanya bisa memanfaatkan AI, tetapi juga menciptakan solusi inovatif nan berakibat bagi kemajuan bangsa dan dunia.
Sebagai contoh penerapan AI, Wapres menyebut penggunaan teknologi ini oleh PT Jasa Marga dalam memantau lampau lintas di ruas tol selama libur Lebaran serta penerapan AI Face Recognition oleh PT KAI.
"Jasa Marga sudah pakai AI [di sana] stafnya anak-anak muda semua. Mereka bisa memandang trafik di sepanjang ruas-ruas tol, jadi bisa tahu kapan kudu dibikin one way alias contraflow. Di KAI ada kamera canggih pakai AI face recognition. Jadi, jika ada pencuri [bisa] ketahuan," jelasnya.