Wanti-wanti Dokter Saraf Usai Bpom Ri Temukan Blackmores 'beracun' Di Marketplace

Sedang Trending 4 hari yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM RI) menemukan Blackmores Super Magnesium+ nan mengandung vitamin B6 dijual di marketplace. Suplemen ini viral lantaran diduga mengandung B^ 29 kali lipat dari asupan harian nan direkomendasikan.

"BPOM RI telah melakukan penelusuran di marketplace di Indonesia dan menemukan beberapa tautan penjualan daring produk tersebut. BPOM telah berkoordinasi dengan Kementerian Komunikasi dan Digital, Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA), dan marketplace mengenai nan terdeteksi menjual produk tersebut untuk melakukan penurunan/takedown tautan penjualan serta mengusulkan daftar negatif (negative list)/pemblokiran terhadap produk dimaksud," tutur BPOM RI dalam keterangan tertulis, Selasa (22/7/2025).

BPOM tengah berkoordinasi lebih lanjut dengan otoritas obat Australia ialah Therapeutic Goods Administration (TGA) Australia, untuk mendapatkan penjelasan lebih lanjut dari kasus terkait. Termasuk dugaan kandungan vitamin B6 dalam Blackmores mencapai 29 kali lipat dari asupan harian nan direkomendasikan.

Spesialis saraf dr Mursyid Bustami, SpS dari Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RSPON) Prof Dr Mahar Mardjono menegaskan bahwa konsumen kudu berhati-hati dalam membeli dan mengonsumsi suplemen dengan kandungan B6. Pasalnya, konsumsi vitamin B6 berlebihan dapat menyebabkan masalah kesehatan.

"Vitamin B6 berlebihan dapat menyebabkan intoksikasi. Gangguan intoksikasi ini pada umumnya mengenai saraf perifer ialah terjadinya kerusakan selubung mielin nan melindungi serabut saraf, dan juga dapat terjadi kekacauan kimiawi sistem persarafan," kata dr Mursyid saat dihubungi detikaicom, Rabu (23/7/2025).

Mereka nan mengonsumsi suplemen vitamin B6 melampaui pemisah secara terus menerus, biasanya tubuh bakal memberikan 'alarm' alias tanda-tanda.

"Gejala nan mungkin timbul pada umumnya rasa tidak nyaman pada seperti kebas, kesemutan, nyeri alias kelemahan pada lengan dan tungkai. Sangat jarang mengakibatkan sakit kepala, dan apalagi sampai kejang," kata dr Mursyid.

"⁠Konsumsi B6 dosis tinggi terus menerus bakal menyebabkan kerusakan saraf terutama saraf perifer (demyelinisasi dan degenerasi aksonal) dan juga dapat menyebabkan kekacauan neurotransmitter (kimiawi persarafan)," tutupnya.


(dpy/up)

Selengkapnya