Viral Video Youtube Hari Pertama Di Neraka, Mui Warning Umat Islam

Sedang Trending 5 hari yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, detikai.com - Perkembangan teknologi kepintaran buatan (AI) memungkinkan terciptanya konten-konten nan bisa 'menyesatkan'. Salah satunya konten YouTube yang seakan-akan memperlihatkan kondisi 'hari pertama masuk neraka' dan 'hari kedua di neraka'.

Banyak netizen nan membagikan video dengan template background seakan-akan berada di neraka, dengan support teknologi AI. Hal ini dinilai berakibat negatif oleh Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Pengkajian, Penelitian, dan Pengembangan MUI, Utang Ranuwijaya. 

"Isi cerita dalam video itu merupakan upaya pendangkalan iktikad Islam, dengan terlalu menyederhanakan gambaran api neraka, sehingga mereka bisa bercandaria ketika berada di neraka. Dari sisi aliran Islam, ini bisa termasuk kategori perbuatan nan menyesatkan umat dan menodai aliran agama," kata Utang, dikutip dari detikaicom, Selasa (10/6/2025).

Lebih lanjut, Utang menekankan bahwa api neraka adalah sesuatu nan gaib. Untuk itu, manusia tak bisa sembarangan menggambarkan kondisi api neraka dengan sifat duniawi nan bisa dilihat, didengar, alias dibayangkan oleh hati dan pikiran manusia. 

"Sebagaimana ditegaskan dalam sebuah sabda Qudsi sebagai berikut: maa laa 'ainun ra-at walaa udzunun sami'at walas khathara 'ala qalbi basyarin," Utang menuturkan.

Ia menjelaskan, dalam sebuah sabda disebutkan bahwa api neraka itu 70 kali panasnya api dunia. Bahkan, ada dalil nan menyebut jauh lebih panas dari itu, dengan beragam jenis api neraka, dari mulai neraka jahannam sebagai neraka nan paling berat sampai neraka nan paling ringan menurut ukuran akhirat.

"Kehidupan alambaka di neraka, sebagaimana nan tergambar dalam video itu bisa mendegradasi kesakralan dan kedalaman akidah, ialah keagamaan kepada nan gaib. Jika ini dibiarkan, secara pelan-pelan bakal merusak iktikad umat, khususnya generasi muda nan kadar imannya kurang kuat alias apalagi lemah alias sangat lemah," dia menjelaskan.

Utang memperingatkan bahwa kemuliaan kepercayaan kudu dijaga. Ia menegaskan kepercayaan tidak boleh menjadi bahan bercandaan.

"Menodai kepercayaan adalah perbuatan nan dilarang, baik menurut aliran kepercayaan itu sendiri maupun menurut peraturan perundang-undangan nan berlaku. Pelakunya bisa dikenai UU ITE, UU PNPS No 1 Tahun 1965 dan KUHP pasal 156a," jelasnya.

Utang meminta semua kreator konten men-take down video AI tentang neraka itu. Ia juga meminta abdi negara penegak norma melakukan penindakan.

"Kepada pihak kreator video hendaknya segera menarik tayangan itu (men-take down) dari peredaran. Kedua, kepada pihak berkuasa hendaknya memproses secara norma menurut peraturan perundang-undangan nan berlaku," tutur Utang.

Selain itu, Utang mengimbau umat Islam untuk tidak menonton konten tersebut. Sebab, kata dia, video AI mengenai neraka itu merusak akidah.

Berdasarkan laporan detikaicom, setidaknya ada dua unggahan video artificial intelligence (AI) mengenai neraka. Video pertama berdurasi 9 detik dan video kedua berdurasi 41 detik. Video itu diunggah oleh salah satu akun YouTube.

Namun, kemudian banyak netizen yang turut mengunggah video seakan-akan berada di neraka, baik melalui konten YouTube panjang maupun Shorts, berasas pantauan CNBC Indonesia.


(fab/fab)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Digitalisasi Dorong Peternakan Lebih Modern dan Efisien

Next Article Jarang Diketahui Orang, YouTube Ternyata Dibuat Pemuda Muslim

Selengkapnya