ARTICLE AD BOX
Jakarta, detikai.com- Wakil Direktur Utama PT Selamat Sempurna Tbk (SMSM), Ang Andri Pribadi memandang ada tren pelemahan daya beli masyarakat Indonesia nan tercermin dari ekonomi RI nan melambat ke 4.87% sepanjang Kaurtal I-2025 dan PMI Manufaktur nan terkontraksi ke 46,7 pada April 2025.
Ang juga memandang keterkaitan peningkatan PHK terhadap tekanan daya beli masyarakat meski pada Q1-2025 terdapat momen Ramadan dan Hari Raya Idulfitri.
Menghadapi kondisi gejolak ekonomi, industri termasuk otomotif mendorong upaya efisiensi pada biaya produksi alias Cost Reduction Program (CRP). Strategi ini meliputi bahan baku dengan mencari pengganti sumber bahan baku hingga efisiensi pekerja lewat otomatisasi namun bukan PHK.
Di sisi lain, industri berhadap support pemerintah untuk mendorong kemajuan industri manufaktur baik melalui stimulus pajak, mendorong ekstensifikasi pajak hingga mendorong pemangkasan suku kembang . Selain itu juga dibutuhkan kemudahan ekspor-impor nan meningkatkan daya saing industri RI.
Seperti apa strategi industri menghadapi tantangan upaya 2025? Selengkapnya simak perbincangan Anneke Wijaya dengan Wakil Direktur Utama PT Selamat Sempurna Tbk (SMSM), Ang Andri Pribadi dalam Power Lunch, detikai.com (Rabu, 14/05/2025)