Usai Rapat Dengan Prabowo, Bahlil Pastikan Royalti Emas & Nikel Naik 1,5-3%

Sedang Trending 13 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Pemerintah meningkatkan pendapatan negara bukan pajak (PNBP) berbentuk royalti pada mineral dan batu bara. Hal ini diungkapkan langsung oleh Menteri ESDM Bahlil Lahadalia usai melakukan rapat terbatas dengan Presiden Prabowo Subianto.

Dia mengatakan kenaikan royalti bertindak pada emas dan nikel. Royalti Batu bara kemungkinan bakal dinaikkan juga.

"Kita lakukan exercise sumber pendapatan negara baru khususnya peningkatan royalti di sektor emas, nikel, dan beberapa komoditas lain, termasuk batu bara," sebut Bahlil di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Kamis (20/3/2025).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bahlil melanjutkan unik nikel dan emas, kedua komoditas ini mengalami kenaikan nilai nan pesat. Oleh karena itu negara kudu mendapatkan pendapatan tambahan dari situ.

"Iya naik. Karena kita tahu nilai nikel dan emas itu bagus nggak fair jika nilai naik dan negara nggak dapat pendapatan tambahan," jelas Bahlil.

Kenaikan royalti, kata Bahlil, bakal dilakukan di rentang 1,5% - 3%. Pengenaan tarif royalti ini disesuaikan dengan nilai komoditas di pasar.

"Kenaikan antara 2%, ada nan 1,5%, 2%, ada nan sampai 3%. Tergantung kelak itu harganya fluktuatif. Kalau nilai naik maka dinaikkan ke nan paling tinggi, tapi jika nilai turun nggak boleh negara kenakan pajak besar ke pengusaha. Karena kita butuh mereka berkembang," papar Bahlil.

Bahlil mengatakan pemerintah bakal menggali lebih banyak pendapatan bukan pajak dari komoditas mineral dan batu bara. Selain komoditas nan disebutkan, beberapa komoditas lainnya juga bakal dikaji penerapan royaltinya.

"Kita pertimbangkan untuk menggali (pendapatan) dari produk turunan lain dari mineral kita nan belum menjadi pendapatan negara," kata Bahlil.

(hal/hns)

Selengkapnya