ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti membawa belasan pelaku upaya mikro, kecil, dan menengah (UMKM) ke Exhibition Paviliun Indonesia, pada arena World Expo Osaka 2025, Jepang. Kegiatan tersebut merupakan rangkaian dari misi jual beli Indonesia ke Jepang.
Roro mengatakan produk nan dibawa oleh setidaknya 15 pelaku upaya telah memenuhi nilai-nilai berkepanjangan sesuai dengan tema besar dari World Expo Osaka. Hal ini sampaikan saat memaparkan produk UMKM RI di World Expo Osaka 2025 di Jepang, Kamis (12/6/2025).
"Sejalan dengan tema besar Expo 2025 Osaka nan berfokus pada masa depan berkelanjutan, sampel produk nan kami hadirkan di sini merupakan bagian dari lini produk berkepanjangan untuk sektor bahan bangunan, sektor makanan dan minuman (mamin), serta sektor fesyen," kata Roro, dikutip Sabtu (14/6/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Roro berambisi pada kesempatan ini, para visitor dari manca negara dapat mengenal lebih dekat produk Indonesia dan menjadikan arena ini sebagai networking dalam menjalin hubungan nan berkepanjangan di masa mendatang.
"Kami berambisi kesempatan ini bakal membantu visitor Paviliun Indonesia mengenal lebih dekat produk-produk Indonesia tersebut dan mendorong kesempatan bagi pelaku upaya Jepang untuk membangun hubungan nan saling menguntungkan dengan pelaku upaya Indonesia ke depannya,"jelasnya.
Selain mendampingi untuk mempromosikan produk, pemerintah Indonesia melalui Kementerian Perdagangan mempunyai program untuk meningkatkan ekspor UMKM. Program itu nan juga dilakukan di Jepang ialah penjajakan upaya dengan mempertemukan UMKM dengan buyer langsung.
"Kami dari Kementerian Perdagangan sebelumnya turut memberikan memfasilitasi para pelaku upaya untuk mengikuti forum upaya dan penjajakan upaya (one-on-one business matching) pada 11 Juni kemarin," terangnya.
Diketahui, aktivitas Exhibition Paviliun Indonesia World Expo Osaka 2025 dilakukan selama dua kali. Hari pertama nan dilaksanakan pada 12 Juni 2025 peserta melakukan presentasi produk dari sektor bahan gedung dan mamin nan berkelanjutan. Sementara pada 13 Juni 2025, presentasi dilakukan oleh peserta dari sektor fesyen.
(fdl/fdl)