ARTICLE AD BOX
detikai.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin geram usai mendapat laporan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) nan menemukan bahwa lebih dari 500 ribu rekening penerima support sosial (bansos) dipakai untuk main gambling online (judol).
"Jadi saya mendengar dari PPATK, ada 500 ribuan rekening penerima bansos digunakan untuk judi online," kata Cak Imin usai main padel bareng dalam turnamen Padel Kali Bos di Republic Padel, TB Simatupang, Minggu (13/7/2025).
Cak Imin memastikan bakal menjatuhkan hukuman kepada siapapun nan kedapatan menggunakan biaya bansos untuk gambling online. Tak main-main, hukuman terberat dicabut dari daftar penerima Bansos.
"Saya sampaikan bahwa kelak para pengguna bansos untuk gambling online bakal kita beri sanksi. Sanksi nan pertama, bisa kita kurangi bantuanya. Sanksi nan kedua, bisa kita cabut tidak dapat bantuanya," ucap dia.
Cak Imin juga memperingatkan masyarakat untuk bijak menggunakan duit dari support sosial (bansos).
"Karena itu saya peringatkan kepada semua nan penerima support sosial, jangan digunakan untuk gambling online. Kita bakal telusuri 500 ribu orang itu," ujar dia.
Saat disinggung kemungkinan penerima bansos nan main gambling online diseret ke ranah pidana, Cak Imin mengaku bakal mempelajari lebih lanjut. "Ya Kita lihat, tapi kita bakal telusuri. Saya bakal panggil PPATK dalam waktu dekat," tandas dia.
PPATK: 571.410 NIK Penerima Bansos Terlibat Judi Online
Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menemukan 571.410 nomor induk kependudukan (NIK), nan terdaftar sebagai penerima support sosial (bansos), terlibat menjadi pemain gambling online (judol) sepanjang tahun 2024.
Total deposit gambling online dari 571.410 NIK penerima support sosial (bansos) selama tahun 2024 itu mencapai Rp957 miliar dengan 7,5 juta kali transaksi.
"Jika info kami kembangkan, mungkin bisa lebih banyak lagi," ujar Koordinator Kelompok Humas PPATK Natsir Kongah saat dihubungi Antara, di Jakarta, Senin (7/7/2025).
Natsir menjelaskan PPATK telah melakukan pengetesan dengan mengaitkan sebanyak 28,4 juta NIK terdaftar penerima support sosial dengan sebanyak 9,7 juta NIK pemain judi online.
Dari hasil pencocokan itu, ditemukan sebanyak 571.410 kesamaan NIK antara penerima support sosial nan juga sekaligus pemain gambling online.
Seiring dengan itu, PPATK telah diajak kerja sama oleh Kementerian Sosial untuk memastikan support sosial tersalurkan secara efektif dan tepat sasaran sesuai pengarahan Presiden Prabowo Subianto.
Hasil kajian rekening penerima support sosial dari PPATK bakal digunakan sebagai pedoman untuk memastikan tepat sasaran, di tengah banyaknya rekening penerima support sosial nan disinyalir dormant alias tidak melakukan transaksi apapun, selain menerima transfer.
"Dalam rangka upaya info nan semakin akurat, dan bansos dapat diterima oleh nan berhak, kami minta support PPATK untuk melakukan semacam kajian terhadap rekening seluruh penerima bansos," ujar Menteri Sosial Saifullah Yusuf.