Tsunami 100 Meter Hantam Ambon-2.000 Tewas, Bmkg Ingatkan Ini

Sedang Trending 1 hari yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, detikai.com - Tsunami luar biasa pernah menghantam Ambon lebih dari 350 tahun lalu. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) ingatkan soal persiapan menghadapi musibah dan ancaman alam.

Tsunami itu terjadi pada 17 Februari 1674 setinggi 90-110 meter. Sebelumnya gempa besar berkekuatan M 7,9 telah terjadi dan menyebabkan kerusakan parah termasuk tanah terbelah dan bukit runtuh di Leitimor serta membikin penduduk panik.

"Kekuatan gempa juga telah mengakibatkan tsunami nan luar biasa utamanya di pesisir Utara Pulau Ambon," kata Deputi Bidang Geofisika, Nelly Florida Riama dalam Webinar 'Peringatan Tsunami Ambon 1674: Sepenggal Kisah Berharga Zaman Kolonial, Bekal Menuju Ambon Tsunami Ready', beberapa saat lalu.

Ilmuwan Belanda, Georg Eberhard Rumphius (1962-1702) mencatat peristiwa itu berakibat sangat mengerikan. Setidaknya lebih dari 2.000 orang meninggal dan banyak rumah rusak berat.

Tsunami juga membikin kerusakan parah di Pesisir Utara Semenanjung Hitu. Air naik dari wilayah Seit mencapai 90-110 meter.

Mengingat kondisi tersebut, Direktur Gempabumi dan Tsiunami BMKG Daryono mengatakan Maluku tidak pernah sunyi dari kejadian gempa. Banyak sumber gempa nan tercatat berada di wilayah tersebut.

Daryono juga mengingatkan soal mitigasi musibah untuk masyarakat bisa peduli dan siap merespon tanda ancaman alam. Termasuk juga melakukan program-program di Ambon dan sekitarnya.

"Pembangunan kapabilitas untuk kesiapsiagaan masyarakat dalam mempertahankan diri kudu menjadi program nan berkepanjangan di Ambon dan sekitarnya," jelasnya.

Sementara itu Ketua Tim Mitigasi Tsunami Samudera Hindia dan Pasifik BMKG Suci Dewi Anugrah menjelaskan BMKG bakal terus melakukan pengembangan Sistem PeringatanDini Tsunami. Lembaga itu juga melakukan pendampingan masyarakat sebagai langkah meningkatkan kapabilitas kesiapsiagaan menghadapi potensi tsunami di masa mendatang agar terwujud Masyarakat Siaga Tsunami alias Tsunami Ready Community.

Ancaman gempa dan tsunami memang tidak bisa dihilangkan begitu saja di Ambon. Kerja sama semua pihak krusial dilakukan untuk meningkatkan kapabilitas menghadapi ancaman bencana.

"Baik kapabilitas secara individual maupun komunal melalui pengenalan risiko, pemetaan wilayah rawan bencana, edukasi, penyusunan arsip kedaruratan, sampai dengan latihan kesiapsiagaan," kata Pj . Wali Kota Ambon Dominggus Nicodemus Kaya.


(fab/fab)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Digitalisasi, Perbaiki Tata Kelola Administrasi - Cegah Korupsi

Selengkapnya