ARTICLE AD BOX
detikai.com
Selasa, 21 Jan 2025 14:35 WIB
Jakarta, detikai.com --
Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada hari pertama menjabat menandatangani serangkaian perintah eksekutif.
Penandatanganan itu termasuk rencana mengganti nama Teluk Meksiko menjadi Teluk Amerika dan mengembalikan nama Gunung Denali, puncak tertinggi di AS, menjadi Mount McKinley.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Amerika bakal merebut kembali tempatnya sebagai negara terhebat, paling kuat, dan paling dihormati di dunia, menginspirasi kekaguman dari seluruh dunia," kata Trump dalam pidato pelantikannya, melansir CBS News.
"Dalam waktu singkat, kita bakal mengganti nama Teluk Meksiko menjadi Teluk Amerika, dan kita bakal mengembalikan nama presiden besar, William McKinley, ke Mount McKinley, tempat nan seharusnya," lanjutnya.
Rencana Trump untuk mengganti nama Denali menuai kritik dari Senator Lisa Murkowski dari Alaska, seorang Republikan nan kerap mengkritik Trump. Ia menolak pengembalian nama Mount McKinley, mengingat bahwa nama Denali sudah digunakan oleh masyarakat original Alaska selama ribuan tahun.
"Gunung itu dinamai 10 ribu tahun lampau oleh masyarakat original Athabascan di wilayah tersebut, dan mereka menyebutnya Denali, nan berfaedah 'Yang Agung,'" ujar Murkowski.
"Jadi, saya hanya mau mengingatkan Presiden Trump bahwa kita sudah mempunyai nama nan agung, jadi kami bakal membahas ini."
Presiden AS ke-44 Barack Obama pada 2015 secara resmi mengganti nama Mount McKinley menjadi Denali, nama tradisional masyarakat original Alaska, meskipun nama itu telah lama digunakan secara informal oleh masyarakat Alaska.
Bersambung ke laman berikutnya...