ARTICLE AD BOX
detikai.com
Sabtu, 26 Apr 2025 11:30 WIB
Jakarta, detikai.com --
Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Jumat (25/4), meremehkan kekhawatiran atas meningkatnya ketegangan antara India dan Pakistan setelah serangan mematikan terhadap penduduk sipil di Kashmir pada Selasa (22/4).
Trump, seperti diberitakan AFP, menyatakan bahwa ketegangan antara dua negara bersenjata nuklir itu bukan perihal baru. Ia mengatakan masalah India dan Pakistan pasti bakal selesai.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ketegangan di perbatasan itu sudah ada selama 1.500 tahun, jadi, ya, ini sama saja seperti sebelumnya. Mereka bakal menyelesaikannya, entah gimana caranya," kata Trump di dalam Air Force One.
Ketegangan kedua negara meningkat sejak 22 April, ketika 26 visitor laki-laki tewas dalam serangan nan dilakukan golongan bersenjata di kota Pahalgam, Kashmir.
Polisi India menyatakan tiga pelaku adalah personil golongan Lashkar-e-Taiba nan berbasis di Pakistan, organisasi nan telah ditetapkan sebagai golongan teroris oleh PBB.
[Gambas:Video CNN]
Sebagai respons, pemerintah India pun menghentikan sementara perjanjian berbagi air, menutup jalur darat utama ke Pakistan, menurunkan hubungan diplomatik, dan mencabut visa penduduk Pakistan.
Sementara itu, Pakistan membantah keterlibatan dalam serangan tersebut dan menyebut tuduhan India tidak berdasar. Pakistan pun menutup wilayah udara mereka dari maskapai penerbangan India.
Otoritas juga melaporkan terjadinya baku tembak semalam antara pasukan India dan Pakistan di Garis Kontrol (Line of Control).
Ketegangan di wilayah Kashmir sendiri telah berjalan sejak 1947, ketika India dan Pakistan merdeka, kedua negara ini menyatakan wilayah tersebut secara penuh, namun hanya menguasai sebagian.
"Ketegangan antara Pakistan dan India sangat besar, tapi memang selalu seperti itu," ucap Trump lagi.
(afp/ldy/chri)