ARTICLE AD BOX
Jakarta, detikai.com --
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan pada hari Jumat (25/4) bahwa dia memberi tahu Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu minggu ini untuk kudu bersikap "baik" kepada masyarakat Jalur Gaza nan "menderita" dan terkepung.
Ketika ditanya apakah dia mengangkat rumor pengiriman support kemanusiaan, nan telah diblokir Israel selama lebih dari tujuh minggu, Trump mengatakan kepada wartawan di Air Force One bahwa dia memberi tahu Netanyahu dalam panggilan telepon hari Selasa (22/4) lampau bahwa "Anda kudu bersikap baik kepada Gaza."
"Orang-orang (Gaza) itu menderita. Kita kudu bersikap baik kepada Gaza. Kita bakal mengurusnya," kata Trump, seperti dilansir Anadolu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada kebutuhan nan sangat besar untuk obat-obatan, makanan, dan obat-obatan, dan kita bakal mengurusnya," tambahnya.
Ketika ditanya apakah pemerintahannya mendesak Israel untuk mengizinkan pengiriman makanan dan obat-obatan, Trump menjawab: "Ya."
Sebelumnya pada hari Jumat, Program Pangan Dunia (WFP) mengumumkan telah "menghabiskan semua persediaan makanan" untuk keluarga-keluarga di Gaza lantaran penyeberangan perbatasan tetap ditutup oleh Israel sejak 2 Maret lalu.
Lebih lanjut, WFP memperingatkan bahwa dapur-dapurnya, jalur vital nan hanya menyediakan 25 persen kebutuhan makanan harian bagi separuh populasi Gaza, diperkirakan bakal kehabisan persediaan dalam beberapa hari.
Badan PBB tersebut mencatat bahwa semua 25 toko roti nan didukungnya tutup pada tanggal 31 Maret lampau setelah kehabisan tepung terigu dan bahan bakar untuk memasak. Blokade support nan dilakukan Israel telah memasuki hari ke-55.
Paket makanan nan didistribusikan ke keluarga-keluarga telah lenyap dalam minggu nan sama. WFP memperingatkan tentang "kekurangan air bersih dan bahan bakar untuk memasak nan parah, memaksa orang-orang untuk mencari bahan-bahan nan dapat dibakar untuk memasak makanan."
Gaza telah menghadapi penutupan penyeberangan perbatasan utamanya nan terlama dalam sejarah, tanpa pasokan kemanusiaan alias komersial nan masuk selama lebih dari tujuh minggu.
WFP melaporkan nilai pangan telah melonjak hingga 1.400 persen dibandingkan saat gencatan senjata, sementara komoditas krusial sangat langka, sehingga menimbulkan "masalah gizi serius" bagi golongan rentan, termasuk anak kecil, ibu mengandung dan menyusui, serta lansia.
Menurut WFP, lebih dari 116.000 metrik ton support pangan, cukup untuk memberi makan satu juta orang selama empat bulan, siap masuk begitu perbatasan dibuka kembali.
(wiw)
[Gambas:Video CNN]