Trump Makin Nekat Mau Kerahkan Militer As Bantu Israel Serang Iran

Sedang Trending 10 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

detikai.com

Rabu, 18 Jun 2025 15:51 WIB

Jakarta, detikai.com --

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, disebut semakin mempertimbangkan pengerahan aset militer AS untuk membantu Israel menyerang akomodasi nuklir Iran, alih-alih memakai solusi diplomatik untuk mengakhiri eskalasi konflik.

Dilansir CNN, dua pejabat AS nan tak disebutkan namanya mengatakan sikap baru Trump nan lebih garang ini mencerminkan perubahan signifikan mengenai bentrok nan tengah berlangsung. Meski demikian, Trump disebut tetap tetap terbuka terhadap solusi diplomatik.

Sejak akhir pekan lampau hingga Senin (16/6), obrolan di antara para pejabat pemerintah AS tetap berpusat pada upaya untuk menemukan solusi diplomatik sebagai jalan keluar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun pada Selasa (17/6) pagi waktu AS, Trump mengisyaratkan bahwa kesabarannya terhadap diplomasi mulai menipis.

"Saya tidak begitu berkeinginan untuk berkompromi dengan Iran," kata Trump kepada wartawan, usai kembali dari pertemuan KTT G7 di Kanada.

Trump juga menyebut tujuannya di Iran adalah "akhir, akhir nan sesungguhnya, bukan gencatan senjata."

Dia kemudian membikin pernyataan di media sosial Truth Social, nan menyerukan Iran agar "MENYERAH TANPA SYARAT" dan menegaskan AS tahu letak pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei.

Pejabat militer AS juga tengah mempersiapkan kemungkinan Trump bakal memutuskan untuk memerintahkan Angkatan Udara AS membantu mengisi bahan bakar jet tempur Israel, saat mereka melancarkan serangan ke Iran.

Sumber menyebut itulah nan menjadi salah satu argumen kenapa ada lebih dari 30 tanker pengisian bahan bakar udara AS nan dikerahkan ke wilayah tersebut selama beberapa hari terakhir.

Sumber itu juga mengungkap pengisian bahan bakar jet Israel bakal menjadi bagian nan lebih mini dari keterlibatan militer AS.

Israel melancarkan serangan udara ke Iran nan menargetkan sejumlah akomodasi nuklir dan militer. Serangan ini menewaskan lebih dari 200 penduduk sipil, termasuk sejumlah petinggi Korps Garda Revolusi Iran (IRGC).

Di tengah ancaman Israel dan AS, pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khaemeni menegaskan musuh bakal menerima balasan nan berat.

"Kita kudu memberikan tanggapan nan kuat terhadap rezim Zionis teroris. Kami tidak bakal menunjukkan belas iba kepada Zionis," kata Khamenei.

(dna/bac)

Selengkapnya