ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menunjukkan rasa tidak sukanya terhadap Ketua Bank Sentral AS Federal Reserve, Jerome Powell. Dia meminta Powell mengundurkan diri secepatnya alias dirinya nan memecat.
Dikutip dari CNN, Sabtu (19/4/2025), sebenarnya tidak ada kewenangan dari seorang presiden AS memecat Bos Bank Sentral. Meski begitu, nampaknya Trump bersedia untuk melanggar norma.
Kabar pengganti Powell pun muncul ialah Kevin Warsh. Dia disebut-sebut bakal menduduki bangku ketua The Fed.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terkait berita pemecatan Powell oleh Trump diperkuat dengan Menteri Keuangan AS nan menyebut bahwa Trump telah mewawancarai beberapa kandidat untuk menggantikan Powell.
Spekulasi nan beredar pun menjurus kepada Trump bakal mencoba menggulingkan Powell sebelum masa jabatannya berakhir.
Profil Kevin Warsh
Kevin Warsh, merupakan bankir berumur 55 tahun. Sebelumnya dia pernah menduduki kedudukan Wakil Presiden dan Direktur Eksekutif Morgan Stanley di bagian merger dan akuisisi perusahaan. Ia juga pernah menjabat sebagai asisten unik Presiden AS ke-43 George Bush untuk kebijakan ekonomi dan sebagai sekretaris pelaksana di National Economic Council.
Seperti Powell, Warsh tidak mempunyai gelar sarjana ekonomi. Ia lulus dari Sekolah Hukum Harvard pada tahun 1995. Warsh juga sempat menjabat sebagai Dewan Gubernur Federal Reserve pada tahun 2006. Kala itu dia bekerja selama puncak Resesi Hebat.
Dia mengundurkan diri dari The Fed pada tahun 2011 setelah secara terbuka menyuarakan penentangannya terhadap rencana bank sentral untuk membeli obligasi senilai US$ 600 miliar untuk menyuntikkan lebih banyak duit ke dalam perekonomian.
Warsh juga menjadi menasihati tim transisi Trump tentang kebijakan ekonomi setelah pemilihan umum November. Sementara saat ini, dia menjabat sebagai ahli ekonomi terkemuka di Hoover Institution, sebuah lembaga ahli filsafat konservatif, serta peneliti di Sekolah Pascasarjana Bisnis Universitas Stanford.
(ada/fdl)