Trump Dilantik Minggu Depan, Deretan Bos Raksasa Teknologi Bakal Hadir

Sedang Trending 3 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX
Daftar Isi

Jakarta, detikai.com - Kurang dari satu minggu lagi, pelantikan presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump bakal digelar.

Upacara Pelantikan Presiden AS ke-60 Donald Trump bakal berjalan di Gedung Kongres AS (US Capitol) pada hari Senin, 20 Januari 2025. Upacara ini dijadwalkan pada pukul 12 siang waktu setempat.

Sejumlah tokoh teknologi dijadwalkan datang pada pelantikan Trump. Sejauh ini ada beberapa nama nan disebut bakal hadir, termasuk Elon Musk, Jeff Bezos, dan Mark Zuckerberg.

Berikut daftar tamu bos teknologi di pelantikan Trump pekan depan.

Elon Musk

Elon Musk dijadwalkan bakal datang dan diperkirakan duduk di dekat Trump saat pelantikan, lantaran hubungannya nan dekat dengan Trump.

Musk telah diberikan posisi di pemerintahan Trump, ialah Departemen Efisiensi Pemerintah, alias DOGE, sebuah badan non-pemerintah nan bakal memberikan rekomendasi kepada Trump dan Kongres untuk memangkas pengeluaran federal.

Ia diperkirakan bakal memimpin komite tersebut berbareng rekan miliarder Vivek Ramaswamy, nan kabarnya mengejar bangku di Senat.

Musk dilaporkan bakal mempunyai ruang instansi sendiri di Gedung Kantor Eksekutif Eisenhower, nan berdampingan dengan Gedung Putih. Ini memungkinkannya untuk terus mempunyai akses ke Trump.

Musk telah menyewa sebuah pondok di klub Mar-a-Lago milik Trump dalam beberapa minggu terakhir sehingga dia dapat memberikan saran kepada presiden nan bakal datang di "Gedung Putih Musim Dingin" dan menyiarkan secara langsung saat dia bermain video game.

Dia juga berasosiasi dengan Trump dalam sejumlah pertemuan dengan para pemimpin bumi dan sesama pemimpin teknologi, termasuk Jeff Bezos.

Jeff Bezos

Pendiri Amazon dan pemilik Blue Origin, Jeff Bezos, juga bakal berasosiasi dengan Musk dalam pelantikan Trump.

Amazon adalah salah satu perusahaan publik besar pertama nan diketahui menyumbang untuk pelantikan Trump. Amazon menyumbangkan US$1 juta dan merencanakan sumbangan terpisah sebesar US$1 juta dalam corak peralatan dengan menyiarkan aktivitas tersebut di Amazon Video.

Bezos seolah berupaya untuk menebus kesalahannya dengan presiden terpilih, nan sering berbeda dengan dia selama masa kedudukan pertamanya mengenai perjanjian nan menguntungkan nan dikenal sebagai JEDI, nan pada awalnya diberikan kepada Microsoft.

Pada Oktober, dia membatalkan rencana The Washington Post miliknya untuk mendukung saingan Trump dari Partai Demokrat.

Bulan lalu, Bezos berjumpa dengan Trump untuk makan malam di klub Mar-a-Lago miliknya di Palm Beach, Florida, berbareng dengan Musk.

"SEMUA ORANG INGIN MENJADI TEMAN SAYA!!!" Trump menulis di Truth Social keesokan paginya.

Mark Zuckerberg

Mark Zuckerberg dilaporkan bakal berasosiasi dengan Bezos dan Musk pada pelantikan lantaran dia terus mendekatkan diri dengan pemerintahan berikutnya.

Selain menyumbang untuk biaya peresmian, Meta telah menambahkan Dana White, CEO Ultimate Fighting Championship (EDR) dan sekutu Trump, ke dalam jejeran direksinya. Meta juga menghapus fitur cek kebenaran di platform media sosialnya untuk mendukung pemerintahan Trump.

Kebijakan moderasi juga telah dibatalkan, dalam sebuah langkah nan dipuji oleh kaum konservatif tetapi dikritik oleh kelompok-kelompok nan cemas bahwa perihal tersebut bakal memungkinkan antisemitisme, retorika anti-LGBTQ+, dan disinformasi menyebar.

Sundar Pichai

CEO Google Sundar Pichai diperkirakan bakal berasosiasi dengan iring-iringan para pemimpin teknologi nan bakal menghadiri pelantikan Trump, lapor Business Insider, mengutip seseorang nan mengetahui rencananya.

Berita ini muncul tidak lama setelah perusahaannya menyumbang US$1 juta untuk biaya pelantikan dan mengatakan bahwa mereka bakal menyiarkan langsung aktivitas tersebut di YouTube dengan tautan langsung nan ditampilkan di beranda platform berbagi video tersebut.

Pichai juga mengungkapkan kegembiraannya untuk mengerjakan "Proyek Manhattan" untuk kepintaran buatan (AI) menjelang pertemuan dengan Trump pada bulan Desember.

Dalam aktivitas DealBook Summit di The New York Times bulan lalu, Pichai mengatakan bahwa dia berambisi Trump dapat membantu membangun prasarana untuk kepintaran buatan.

Hal ini kemungkinan bakal membikin Google, dan perusahaan-perusahaan AI lainnya, bekerja sama dengan David Sacks, pemodal ventura nan dijuluki Trump sebagai "crypto and AI czar," dan Mantan pelaksana Microsoft Sriram Krishnan, nan bakal menjadi penasihat senior Trump di bagian AI.

Shou Zi Chew

The New York Times melaporkan bahwa CEO TikTok Shou Zi Chew bakal menghadiri pelantikan Trump pada hari Senin. Pelantikan Trump ini bertepatan sehari setelah TikTok kemungkinan besar bakal dilarang di Amerika Serikat.

Chew diundang untuk duduk di posisi kehormatan di podium, di mana para tamu krusial termasuk Zuckerberg, Bezos, dan Musk juga bakal duduk.

Ini adalah sebuah langkah nan menyoroti tidak hanya perubahan pandangan Trump terhadap TikTok, tetapi juga rencananya untuk menyelamatkan aplikasi ini agar tidak tendang dari negara tersebut.

Perusahaan China ByteDance, nan telah menyatakan keengganannya untuk menjual TikTok, diberi waktu hingga 19 Januari untuk menemukan pembeli alias menghadapi larangan, nan bakal membikin aplikasi ini tidak dapat diunduh di AS dan memblokir penyedia jasa internet AS.

Mahkamah Agung saat ini sedang memperdebatkan apakah bakal memblokir larangan tersebut.

Trump telah meminta Mahkamah Agung untuk menunda penerapan larangan tersebut hingga dia mulai menjabat sehingga dia dapat memeriksa kasus ini dengan saksama.

Pada Desember, Trump mengatakan bahwa dirinya mempunyai "tempat nan hangat" di hatinya untuk TikTok, nan dia puji lantaran telah memberikan support dari para pemilih nan lebih muda. Dia juga berjumpa dengan Chew bulan lampau di klub Mar-a-Lago miliknya.

Tim Cook

CEO Apple Tim Cook berencana untuk menghadiri pelantikan Trump. Menurut Axios, dia menyumbangkan sekitar US$1 juta kepada komite pelantikan Trump tahun 2025.

Cook adalah salah satu dari sedikit CEO teknologi nan belum pernah berbeda dengan Trump. Selama masa pemerintahan Trump nan pertama, Cook sering menelepon presiden saat itu, duduk di Dewan Penasihat Kebijakan Tenaga Kerja, dan menjamu Trump di kampus Apple di Austin, Texas.

Pada t2019, setelah Cook sukses meyakinkan Trump agar Apple mendapat pengecualian dari serangkaian tarif nan memengaruhi impor Tiongkok, Cook menghadiahkan salah satu Mac Pro pertama nan dibuat di akomodasi barunya di AS kepada presiden saat itu.

Dalam sebuah wawancara dengan Bloomberg News pada bulan Juni, Trump mengatakan bahwa dia menganggap Cook sebagai "pebisnis nan sangat baik."

"Saya percaya bahwa jika Tim Cook tidak menjalankan Apple, jika Steve Jobs nan menjalankannya, Apple tidak bakal sesukses sekarang," ujar Trump dalam sebuah bagian PBD Podcast Oktober lalu.

"Saya berpikir demikian lantaran saya pikir Tim Cook telah melakukan pekerjaan nan luar biasa, dan saya tidak meremehkan Steve Jobs, tapi itu tidak bakal sama."


(fab/fab)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Tim Cook 'Lobi-lobi' Demi Muluskan Penjualan Iphone 16 di RI

Next Article Donald Trump Menang Pilpres, Elon Musk Dapat Jabatan Ini

Selengkapnya