ARTICLE AD BOX
detikai.com
Selasa, 18 Mar 2025 15:05 WIB

Jakarta, detikai.com --
Presiden Amerika Serikat Donald Trump mendeportasi sekitar 238 personil gangster rawan dari Venezuela ke El Salvador.
Beberapa menit usai para gangster dideportasi, Presiden El Salvador Nayib Bukele mengejek Hakim Federal AS.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ejekan itu dilontarkan lantaran para pengadil kandas menghentikan manuver Trump tersebut dalam melakukan deportasi para personil gangster ke El Salvador.
"Ups, terlambat," tulis Bukele dalam akun media sosial X.
Ia juga mengunggah video berdurasi tiga menit nan menampilkan para tahanan dari personil gangster Venezuela dibawa ke pesawat dengan mata tertutup dan tangan diikat.
[Gambas:Twitter]
Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio kemudian membagikan video seperti nan dilakukan Elon Musk berupa ucapan terimakasih Trump ke Bukele: "Kami tak bakal lupa!"
Hakim federal AS mengultimatum pemerintah Trump untuk memberikan jawaban perincian pada Selasa (18/3) mengenai perintahnya mendeportasi ratusan penduduk Venezuela ke El Salvador, dikutip dari Reuters.
Trump sebelumnya mengeklaim bahwa penduduk nan dideportasi merupakan para narapidana dari personil gangster Tren de Aragua nan dilabel sebagai organisasi teroris luar negeri.
Gedung Putih kemudian merilis pengumuman Trump pada Sabtu (15/3) bahwa pemerintah AS menggunakan Undang-undang 1978 tentang Musuh Asing. Para penduduk Venezuela ini pun dimasukkan dalam kategori gangster nan melakukan perang terhadap AS.
Di hari nan sama, pengadil Distrik James Boasberg mengeluarkan perintah untuk menangkal deportasi tersebut. Namun, sekitar 238 narapidana Venezuela tersebut telanjur diterbangkan ke El Salvador untuk dijebloskan ke penjara negara tersebut.
Pengacara pemerintah Trump kemudian berargumentasi bahwa perintah pengadil secara lisan telah dikalahkan perintah pemerintah AS secara tertulis dan Washington mempunyai kewenangan norma untuk melakukan deportasi.
Sejak kembali berkuasa, perintah pelaksana Trump kerap menabrak aturan-aturan checks and balances.
Selama sidang pada Senin (17/3), pengadil Boasberg mendesak pengacara Departemen Kehakiman, Abhishek Kambli, untuk memberikan rincian tentang penerbangan nan mengangkut penduduk Venezuela ke El Salvador.
Termasuk menanyakan mengenai penerbangan itu dilakukan setelah alias sebelum perintah blokir nan dikeluarkan hakim.
"Mengapa Anda datang hari ini tanpa jawaban?" ujar Boasberg.
(bac)
[Gambas:Video CNN]