Trump Ancam Pecat Bos Bank Sentral As: Selalu Terlambat Dan Salah!

Sedang Trending 1 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump melontarkan kritik atas keahlian Kepala Federal Reserve (The Fed), Jerome Powell, nan menurutnya sangat lambat dalam mengambil dan kerap membikin kesalahan. Ia apalagi juga menyinggung soal pemecatan bos Bank Sentral AS ini.

Melansir CNN, kritik ini disampaikan Trump sehari setelah Powell menyampaikan pendapatnya mengenai akibat kebijakan tarif pemerintah AS saat ini terhadap perekonomian nasional.

Melalui unggahan di akun sosial Truth Social, Trump mencemooh Powell dan menuding di bawah kepemimpinannya saat ini bank sentral AS malah jauh tertinggal dari bank sentral Eropa. Ia apalagi terang-terangan menyatakan mau segera memecat Powell

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jerome Powell dari Fed, nan selalu TERLAMBAT DAN SALAH, seperti biasa kemarin menyampaikan laporan nan 'kacau' lainnya," tulis Trump.

Lebih lanjut, ancaman pemecatan Powell ini kembali dilontarkan Trump saat menjawab pertanyaan dari wartawan di Ruang Oval pada Kamis (17/4) sore waktu setempat.

"Saya rasa dia tidak melakukan tugasnya dengan baik. Dia terlambat. Selalu terlambat. Sedikit lambat dan saya tidak senang dengannya," kata Trump.

"Dan jika saya mau dia keluar, dia bakal keluar dari sana secepatnya, percayalah," terangnya lagi.

Untuk diketahui, sebelumnya Powell sempat mengatakan pemerintahan Trump mengenai tarif telah membawa perubahan kebijakan nan sangat mendasar. Belum lagi besaran tarif nan dikeluarkan Trump pada periode keduanya ini jauh lebih besar dari nan diantisipasi The Fed sebelumnya.

Ia mengatakan perubahan semacam itu belum pernah terjadi dalam sejarah ekonomi modern. Sehingga kebijakan tarif Trump menempatkan The Fed di kondisi nan belum pernah dipetakan dan membikin bank sentral menghadapi tantangan nan belum pernah dihadapi selama beberapa dekade, ialah stagflasi.

Komentar Powell tidak jauh berbeda dari pernyataan pejabat-pejabat The Fed lainnya dalam beberapa minggu terakhir. Sebagian besar dari mereka mengatakan tarif impor nan diberlakukan Trump kemungkinan bakal mendorong inflasi dan mengerek nomor pengangguran.

Kritik juga datang dari beberapa miliarder, seperti Ray Dalio. Ia menyebut akibat tarif impor Trump, ekonomi AS mungkin sudah berada dalam, alias mendekati resesi.

(igo/fdl)

Selengkapnya