Transformasi Digital: Meningkatkan Penjualan Dengan Sistem Reseller Online

Sedang Trending 1 hari yang lalu
ARTICLE AD BOX

detikai.com, Jakarta - Tak pernah terbayangkan oleh Mina jika bakal mempunyai beberapa tenaga kerja dan pemasok untuk upaya nan dirintisnya berbareng sang teman. Empat tahun nan lampau dia tetap tercatat sebagai tenaga kerja di salah satu perusahaan swasta.

Keisengannya mengubah tawas menjadi deodoran spray saat pandemi Covid-19, menjadi ladang rejeki untuknya sampai puluhan reseller. Awalnya, deodoran racikannya hanya digunakan pribadi dan keluarga. 

Setelah diyakinkan oleh salah satu temannya akhirnya, pada tahun 2021 Mina mulai menjualnya dengan sistem pre order. Saat itu penjualan mengenai deodoran tawas memang cukup naik daun. 

Beberapa bulan kemudian, terlihat jumlah pemesanan mulai membludak. Dia memilih keluar dari pekerjaan dan konsentrasi untuk membesarkan Hollen Skin sebagai merek jual beli deodoran spray miliknya.

"Saat pertama kali dijual enggak punya ekspektasi apapun, apalagi sampai bisa buka lowongan pekerjaan buat orang lain. Kalau dibilang banting setir, iya," kata Mina kepada detikai.com, Minggu (30/3/2025).

Empat tahun berlalu, tenaga kerja Mina ada enam orang. Karena sudah mengantongi izin BPOM, dia juga menggandeng pabrik untuk produksinya. Sedangkan untuk mitra pemasok berjumlah empat orang. 

Penjualan Tertinggi dari Platform Digital

Setiap pemasok mempunyai reseller masing-masing dengan jumlah nan variatif. Bahkan ada nan pemasok memegang sekitar 20-an reseller.

"Penjualan tertinggi, jika saya sebagai produsen tetap di offline ya. Kalau dibandingkan dengan toko official (e-commerce). Karena mitra kan setiap ambil peralatan itu secara offline," ucapnya.

Uniknya kata Mina, para mitranya menjual deodoran spray tersebut secara online di e-commerce, salah satunya ialah Shopee. "Jadi secara enggak langsung saat ini penjualan online via mitra adalah nan tertinggi," imbuh Mina.

Ketika viral, deodoran spray miliknya bisa menjual sebanyak 12.000an botol dalam satu bulan. Total pendapatan yaang diterimanya apalagi bisa mencapai Rp 200 juta dalam satu bulan. 

"Tapi jika sekarang, rata-rata sebulan di 6.000-8.000 botol per bulan," jelas dia.

Selengkapnya