Transformasi 45 Tahun, China Sulap Shenzen Dari Desa Nelayan Menjadi Kota Teknologi

Sedang Trending 4 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

detikai.com, Jakarta - Hanya dalam 45 tahun, China menyulap Shenzen dari sebuah desa Nelayan nan berbatasan dengan Hong Kong menjadi kota pandai dengan pelbagai fitur teknologi canggih di dalamnya. Mobil listrik, Artificial Intelligence (AI), hubungan internet super sigap dan beragam perusahaan teknologi terkemuka nan sekarang menguasai pasar dunia, seperti BYD.

Tim detikai.com berbareng belasan wartawan dari seluruh Asia Tenggara (ASEAN) berkesempatan mengenal Shenzen lebih dekat dalam aktivitas ASEAN Media Capacity Building pada 17 Juli 2025.

Destinasi pertama adalah markas BYD. Di sana, kami diperlihatkan sejarah dari mobil listrik nan tengah naik daun di pasar global. Mungkin banyak nan belum tahu, awal lahirnya BYD adalah proyek baterai di tahun 1994.

Kemunculan BYD Bermula dari Proyek Baterai

Saat itu, Wang Chuanfu berbareng tim kecilnya memulai Shenzhen BYD Battery Co., Ltd. di Buji Town, Longgang District, Shenzhen. Fokusnya ada pada baterai nikel-kadmium (NiCd) untuk perangkat elektronik.

“BYD tidak memulai proyeknya langsung pada kendaraan listrik seperti nan dikenal hari ini,” kata representatif resmi BYD nan memandu.

Namun BYD berekspansi, dari nan semula hanya baterai untuk perangkat elektronik, merambah ke bagian transportasi, seperti monorail dan mobil listrik.

Selama 30 tahun beroperasi, banyak penemuan nan sudah dikembangkan, seperti Blade Battery, DM‑i hybrid system, e‑platform, hingga prototipe mobil mewah YangWang U8/U9, Denza, juga e-Seed GT.

“Ada mobil nan bisa menari,” ujar Pholpat Salayaknond salah satu wartawan dari Auto Life Thailand usai menjajal YangWang U9.

Berkenalan dengan Robot Humanoid

Kecanggihan perusahaan teknologi di Shenzen tidak berakhir di BYD. Berikutnya, China Daily sebagai penyedia dalam perjalanan kali ini membujuk kami ke Markas UBTech untuk bermain berbareng robot humanoid.

Robot humanoid adalah robot teknologi berbasis AI nan bermaksud memudahkan hidup manusia di era modern. Mulai dari mengangkat peralatan berat, bekerja di pabrik secara tak henti, hingga menjadi kawan belajar nan edukatif.

Panda robot menjadi humanoid pertama nan menyambut kehadiran kami di Markas UBTech. Bukan sebatas pajangan, namun dia juga dapat menampilkan beragam atraksi memukau.

“Namanya Youyou. salah satu robot humanoid unggulan. Dia bisa menari, menulis, melakukan aktivitas tai chi. dan bergaya love dengan tangannya saat diajak berfoto,” kata tim pemandu dari UBtech.

Robot berikutnya nan ditampilkan adalah Alpha Mini. Beda dengan Youyou, seperti namanya, robot ini berukuran mini dan mempunyai kegunaan sebagai edukasi bagi anak-anak. Bisa menjadi kawan menyanyi dan bisa atraksi tari.

“Robot Alpha Mini UBTECH mempunyai sejumlah kelebihan dalam perihal hubungan dan pendidikan. Robot humanoid ini dirancang untuk menjadi perangkat interaktif dan dapat diprogram, cocok untuk pembelajaran pemrograman dan tujuan intermezo bagi anak-anak,” tutur sang pemandu.

Lilik Suci, reporter dari Metro Xinwen nan mempunyai keahlian berkata mandarin menjajal langsung berinteraksi dengan Alpha Mini dengan memberi perintah agar robot tersebut mengeluarkan kemampuannya.

“Lucu banget, robotnya bikin gemas bisa menyanyi dan menari,” seru Lilik.

Puas bermain dengan robot humanoid, kami bergeser menuju Nanshan Energy Ecological Park.

Pabrik Pengolah Sampah Modern

Sejatinya, tempat ini adalah panrik pengolahan sampah domestik bagi penduduk setempat. Bedanya, lantaran Shenzen adalah kota pandai maka segala sesuatunya kudu dengan teknologi. Termasuk soal sampah.

Jangan bayangkan Nanshan Energy Ecological Park seperti tempat pembuangan sampah akhir (TPA) nan aroma dan becek, karenq pemandangan itu tidak bakal dijumpai.

Berdasarkan informasi, ada 2.300 ton sampah per hari nan berasal dari dari Nanshan, dengan tambahan dari distrik Futian dan Luohu. Ribuan ton sampah itu kemudian diolah menjadi Pembangkit listrik tenaga sampah berteknologi tinggi. Dengan menggunakan sistem pemurnian gas buang tujuh tahap, maka emisi dihasilkan jauh di bawah periode pemisah nasional apalagi dari standar EU.

“Kontrol dari kerja pengelolaan sampah di sini sangat modern, karena dipantau menggunakan internet of things (IoT), AI dan big data. Sehingga semua perkembangan tersaji secara real time,” ujar tim dari Nanshan Energy Ecological Park menjelaskan.

Usai mengetahui langkah pengolahan sampah di Shenzen bekerja, rombongan media diajak ke ruang pameran seni nan bahannya berasal dari sampah nan sudah dipisahkan dan diolah sehingga menciptakan beragam corak karya seni.

Bukan tanpa tujuan, hadirnya pameran seni dari sampah untuk membuktikkan bahwa Shenzen bisa menjadi kota dengan nol limbah sisa. Karena material nan sudah menjadi jejak tetap dapat dimanfaatkan menjadi karya seni nan indah.

10 Prinsip Kota Shenzen

Menurut Direktur Jenderal Kantor Urusan Luar Negeri Shenzhen, Cao Saixian, terdapat 10 prinsip nan menjadi kunci keberhasilan kota ini. Pertama, waktu adalah uang, efisiensi adalah hidup.

“Artinya, waktu dan efisiensi adalah dua perihal nan dipegang teguh oleh masyarakat di Shenzen,” kata Cao saat menjumpai para wartawan ASEAN Media Capacity Building Workshop saat jamuan makan siang, pada Kamis (17/7/2025).

Selanjutnya, Cao mengatakan adalah berani. Berani dimaksud adalah berani menjadi nan pertama dan terdepan. Ketiga tidak ada omong kosong namalain tidak basa-basi, semua nan diinginkan langsung dikerjakan.

“Prinsip keempat adalah keterbukaan dan perubahan adalah, kelima adalah mau menyambut bumi dan tidak ada jarak antara Shenzhen terhadap dunia,” ungkap Cao.

Keenam adalah solidaritas antar sesama. Cao menyebut, kotanya mempunyai 4 juta sukarelawan nan tidak sungkat membantu bagi masyarakat lain nan membutuhkan.

“Prinsip ketujuh adalah menjamin kehidupan budaya penduduk Shenzhen. Kedelapan adalah cinta membaca, lantaran penduduk Shenzen mempunyai kesukaan membaca nan tinggi,” jelas Cao.

Kesembilan, Cao mengatakan prinsip saling terbuka. Ketika ada seorang pendatang ke Shenzen maka dia sudah dianggap sebagai Shenzener alias penduduk Shenzen. Terakhir, adaah inovasi. Shenzen telah melahirkan banyak perusahaan nan awalnya merintis namun dapat menjelma menjadi raksasa dunia.

“Kuncinya jika kandas perihal itu bukan masalah, teruslah kembali mencoba, tidak bakal ada nan menertawakan di Shenzen. Banyak kegagalan artinya banyak kesempatan untuk kembali memulai,” Cao menandasi.

Pameran otomotif GIIAS 2025 di ICE BSD City menjadi panggung peluncuran sederet mobil baru dari beragam merek ternama dunia. Mulai dari mobil listrik murah BYD Atto 1 seharga Rp195 juta, hingga sedan premium Denza Z9 nan tembus Rp1,3 miliar.

Selengkapnya