ARTICLE AD BOX
Jakarta, detikai.com - Nasib naas dialami Aguila Trades, seorang trader mata uang digital terkenal nan mengalami kerugian dengan nilai dahsyat mencapai US$ 15,4 juta alias sekitar Rp 250 miliar hanya dalam waktu 10 hari.
Agula Trades merupakan salah satu trader nan paling sukses di platform Bybit. Ia sempat memperoleh untung mencapai US$ 77,36 juta di pada platform itu selama setahun terakhir. Hanya saja, nasib dramatis kudu dialaminya setelah pindah ke platform Hyperliquid.
Mengutip info on-chain terbaru nan dihimpun oleh Finbold dari Lookonchain pada tanggal 18 Juni, rincian aktivitas perdagangannya menunjukkan pola kesempatan nan terlewatkan dan manajemen akibat nan buruk.
Trader tersebut memang sempat mengalami cuan sebesar US$ 5,8 juta pada posisi beli untuk Bitcoin (BTC) nan sebelumnya menggunakan leverage 20x, tetapi kandas mengambil untung, akhirnya kehilangan US$ 12,47 juta ketika pasar berbalik melawannya.
Skenario serupa terulang lagi saat Ia mendapat untung sebesar US$10 juta namun tak segera mencairkan dana, dan mengakibatkan kerugian US$ 2,5 juta.
Analisis nilai Bitcoin
Bitcoin telah ambruk di bawah level kunci US$104.000 pada 17 Juni, turun nyaris 4% dalam 24 jam. Penurunan ini mencerminkan hilangnya US$160 miliar di pasar mata uang digital nan lebih luas. Penurunan tersebut disebabkan lantaran meningkatnya ketegangan di Timur Tengah, terutama kebuntuan AS-Iran, mengguncang sentimen investor.
Kegagalan Bitcoin untuk merebut kembali resisten US$105.000 telah mengundang gelombang tindakan ambil untung, menghentikan momentumnya baru-baru ini menuju potensi level tertinggi baru sepanjang masa.
Namun, minat institusional tetap bertahan. Meskipun terjadi penurunan, lebih dari US$1,46 miliar telah mengalir ke ETF Bitcoin selama lima hari terakhir.
(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article El Salvador Menyerah! Dipaksa IMF Tinggalkan Bitcoin