Tni Ad Investigasi Penyebab Kebakaran Truk Amunisi Di Tol Gempol

Sedang Trending 7 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Surabaya, detikai.com --

TNI AD akan menginvestigasi penyebab kebakaran dan ledakan truk bermuatan amunisi angkatan darat di KM 774+350A arah Malang Ruas Jalan Tol Gempol-Pandaan, Jawa Timur, Senin (5/5) malam.

Peristiwa nan menyantap korban jiwa prajurit TNI AD itu terjadi sekitar pukul 21.35 WIB.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) V/Brawijaya, Kolonel Kav Donan Wahyu Sejati mengatakan Pangdam V/ Brw Mayjen TNI Rudy Saladin telah memerintahkan pihaknya melakukan penanganan termasuk investigasi.

"Pangdam V/ Brw Mayjen TNI Rudy Saladin memerintahkan satuan wilayah dan satuan mengenai nan ada di jajarannya serta berkoordinasi dgn Pandivif 2/Kostrad untuk membantu penyelenggaraan evakuasi, investigasi dan pengamanan di letak kejadian," kata Donan kepada CNNIndonesia.com, Selasa (6/5).

Senada, Kadispenad Brigjen TNI Wahyu Yudhayana mengatakan, tim Teknis TNI AD segera melakukan investigasi untuk mencari tahu penyebab kejadian.

"Penyebab percikan awal tetap dalam proses investigasi oleh tim teknis TNI AD. Kami memohon angan dan support dari masyarakat agar semua proses penanganan, termasuk investigasi dapat melangkah lancar," kata Wahyu.

"TNI AD memahami bahwa peristiwa ini menjadi perhatian publik, dan kami berkomitmen menangani seluruh proses ini secara profesional," tambah dia.

Sebelumnya Kadispenad Brigjen Wahyu menjelaskan secara utuh peristiwa itu. Hal itu berasal aktivitas pergeseran pasukan nan dilaksanakan oleh Yonif 509/BY Divif 2 Kostrad.

"Kejadian ini merupakan bagian dari aktivitas pergeseran pasukan nan dilaksanakan oleh Yonif 509/BY Divif 2 Kostrad. Pasukan ini baru saja kembali dari penugasan di Papua," kata Wahyu melalui keterangan nan didapat CNNIndonesia.com, Selasa pagi.

Setibanya di Surabaya melalui jalur laut dan bersandar di pelabuhan, pasukan melanjutkan perjalanan darat menuju pedoman alias home base mereka di Jember, Jatim.

"Sebelum diberangkatkan, seluruh kendaraan dan perlengkapan telah melalui prosedur pemeriksaan ketat oleh tim teknis dari Detasemen Peralatan dan Detasemen Polisi Militer sesuai SOP nan berlaku," ucapnya.

"Perjalanan sendiri dibagi dalam beberapa gelombang. Gelombang pertama melangkah kondusif tanpa kendala. Pada gelombang kedua, kendaraan nan diberangkatkan adalah nan membawa perlengkapan dan amunisi," tambah dia.

Wahyu menuturkan, kejadian bermulai di ruas Tol Gempol-Pandaan Km 774 ketika salah satu truk bermuatan amunisi dalam iring-iringan mulai mengeluarkan percikan api di bagian atasnya.

Sopir truk di belakangnya memandang percikan itu dan segera menunjukkan pengemudi truk nan bersangkutan. Kendaraan tersebut kemudian berakhir di sisi jalan untuk dilakukan pengecekan dan penanganan sementara.

"Saat proses pengecekan itulah muncul letupan mini nan kemudian merembat dan membesar," kata dia.

Melihat situasi tidak aman, dua personel nan sedang melakukan pengecekan di belakang truk ada percikan itu langsung melompat mengamankan diri ke tepi jalan tol. Ternyata tepian jalan tol itu medannya berupa jurang.

Sementara personel lainnya nan berada di truk di belakang segera bergerak cepat. Ada nan menghubungi pemadam kebakaran, dan sebagian lagi segera mengatur lampau lintas agar tidak membahayakan pengguna jalan lainnya.

Setelah api sukses dipadamkan dan situasi dinyatakan aman, dilakukan pengecekan lebih lanjut dan ditemukan dua personel nan sebelumnya melompat ke jurang.

Satu orang mengalami luka atas nama Serma Leonardus Dhino Adi Setiawan dan langsung dievakuasi ke RS Bhayangkara Pusdik Sabhara.

"Sedangkan satu orang lainnya, atas nama Serka Untung Avisilia, dinyatakan meninggal dunia," kata Brigjen Wahyu.

Atas wafatnya Serka Untung, TNI AD pun memberikan perhatian penuh. Mendiang kata Wahyu, adalah prajurit nan mempunyai dedikasi tinggi.

"Kami sangat bersungkawa dan bertanggung jawab atas seluruh hak-haknya sebagai prajurit, rencananya almarhum bakal dimakamkan di kampung halamannya di Nganjuk, Jawa Timur," ucapnya.

Ucapan belasungkawa pun datang dari Mabes TNI. Kapuspen TNI Brigjen TNI Kristomei Sianturi menyampaikan rasa belasungkawa Pimpinan TNI atas meninggalnya seorang prajurit terbaik TNI AD akibat kejadian tersebut.

"Kami turut bersungkawa cita nan sedalam-dalamnya atas meninggalnya Serka Untung Avisilia, Baton/Ban/A Yonif 509/BY. Pimpinan TNI telah memerintahkan penyelidikan menyeluruh untuk mengungkap penyebab kejadian ini, serta memastikan bahwa seluruh kewenangan dan santunan bagi korban serta family bakal diberikan sesuai ketentuan nan berlaku. Semoga kejadian serupa tidak terulang di masa nan bakal datang," ujar Kristomei dalam keterangannya.

(frd/kid/ugo)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya