Tiktok Luntang-lantung, Trump Bicara Langsung Ke China

Sedang Trending 3 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, detikai.com - Nasib TikTok di Amerika Serikat (AS) hingga sekarang tetap luntang-lantung. Aplikasi di bawah naungan ByteDance asal China tersebut sempat tutup selama beberapa jam pada 19 Januari 2025.

Namun, Presiden AS Donald Trump nan kala itu baru dilantik langsung mengeluarkan perintah pelaksana untuk menunda pemblokiran permanen TikTok hingga 90 hari untuk melakukan negosiasi lebih lanjut.

Artinya, nasib TikTok di AS belum 100% aman. Dalam beberapa kesempatan, Trump memang mengisyaratkan keinginannya agar TikTok tetap beraksi di AS.

Kendati demikian, perlu dibuat kesepakatan nan menjadi solusi terbaik bagi semua pihak. Trump mau agar kepemilikan TikTok di AS dibagi 50% untuk penanammodal AS.

Bahkan, Trump meluncurkan sovereign wealth fund (SWF) alias biaya kekal nan disebut salah satunya bisa untuk membeli operasi TikTok di AS.

Terbaru, Reuters melaporkan Trump mengaku sudah berbincang dengan China mengenai nasib TikTok. Hal itu diungkap Trump ke para wartawan di Air Force One pada Rabu (19/2) waktu setempat, dikutip Kamis (20/2/2025).

Trump mengisyaratkan bahwa pemerintah AS berupaya menjadi perantara penjualan aplikasi TikTok. Namun, belum banyak nan diungkap ke publik mengenai obrolan Trump dengan China.

Beberapa perusahaan sudah menyiratkan kesukaan untuk memegang operasional TikTok di AS. Menurut sumber dalam, Oracle, Amazon, dan Microsoft, adalah beberapa nama nan tertarik.

Sementara itu, TikTok dan para pendukungnya mendorong solusi lain. Dikutip dari The Wall Street Journal, pada awal Februari lalu, CEO TikTok Shou Chew berjumpa dengan pejabat senior Gedung Putih dan memberikan proposal baru.

Proposal itu berisi dorongan untuk membentuk upaya patungan alias joint venture dengan penanammodal AS. Joint venture itu bakal bermarkas di AS dan mengawasi keamanan data, menurut sumber nan familiar dengan proposal tersebut.

Adapun manajemen bakal sepenuhnya berbasis di AS. Sementara majelis dewan kebanyakan bakal berisi orang-orang AS. Apakah investor-investor nan dimaksud termasuk pemerintah AS tetap menjadi pertanyaan besar.

Kita tunggu saja gimana kesepakatan akhir antara pemerintah AS dengan TikTok dan ByteDance demi mempertahankan aplikasi terkenal tersebut di negeri Paman Sam.


(fab/fab)

Saksikan video di bawah ini:

Video: AS Siapkan Dana Kekayaan Negara untuk Akuisisi TikTok

Next Article Trump Tiba-tiba Mau Selamatkan China, Ini Alasannya

Selengkapnya