ARTICLE AD BOX
Jakarta, CNBC Indonesia — Harta kekayaan pemilik Barito Group Prajogo Pangestu bertambah US$ 4,5 miliar alias Rp 71,59 triliun dalam satu hari. Hal itu menempatkan dirinya bersanding dengan pendiri Tesla Elon Musk dalam daftar konglomerat dengan penambahan harta terbesar.
Mengutip Forbes Real Time Billionaires Index, kekayaan Prajogo bertambah lebih banyak dibandingkan dengan pendiri Elon Musk dan pemilik Walmart Rob Walton. Harta Musk dan Walton tercatat naik US$ 1,9 miliar dan US$ 1,3 miliar.
Kenaikan kekayaan tersebut, membikin Prajogo menjadi orang terkaya di Indonesia dan ke-99 di seluruh dunia. Di Tanah Air, Forbes mendata kekayaan Prajogo lebih banyak dari pemilik tambang batu bara Bayan Resources Low Tuck Kwong dan pemilik Grup Djarum Michael Bambang Hartono serta Robert Budi Hartono.
Adapun kekayaan Prajogo naik seiring dengan laju kencang saham perusahaan-perusahaan miliknya. Barito Renewables Energy (BREN) menutup perdagangan kemarin dengan kenaikan 20% alias menembus batas auto reject atas (ARA).
Begitu pula dengan Petrosea (PTRO) nan ARA dengan kenaikan 25%. Sementara itu, Petrindo Jaya Kreasi (CUAN) naik 17,22% pada perdagangan kemarin.
Saham BREN,PTRO, dan CUAN melesat setelah Morgan Stanley Capital International (MSCI) mencabut perlakukan unik pada tiga saham Konglomerat Prajogo Pangestu, ialah PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN), PT Petrosea Tbk (PTRO), dan PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN).
Perubahan perlakukan saham tersebut bertindak di bursa saham Indonesia dan Taiwan pada periode Agustus 2025. Ketiga saham itu nantinya bakal dievaluasi sesuai dengan metodologi MSCI Global Investable Market Indexes Methodology (GIMI).
"Tiga saham tak lagi dapat perlakuan unik dan bakal dievaluasi normal: Barito Renewables Energy (BREN), Petrindo Jaya Kreasi (CUAN) dan Petrosea (PTRO)," tulis MSCI dalam keterangannya.
Selain itu, kekayaan Prajogo juga bertambah gendut seiring dengan ARA berjilid-jilid perusahaan miliknya nan baru saja melantai di Bursa Efek Indonesia, ialah Chandra Daya Investasi (CDIA). Sejak IPO pada 9 Juli 2025, CDIA selalu naik hingga ARA.
(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Anak Usaha Emiten Prajogo Dikabarkan Mau IPO, Manajemen Buka Suara