Tiba Di Tanah Air, Jemaah Haji Diminta Segera Periksa jika Alami Gejala Sakit

Sedang Trending 19 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

detikai.com, Jakarta - Sebanyak 23 ribu lebih jemaah haji Indonesia sudah tiba di Tanah Air sejak fase pemulangan pertama pada 11 Juni 2025 lalu. Meski sudah kembali ke keluarganya masing-masing, pemerintah tetap memberikan perhatian kepada para jemaah.

Kepala Bidang Kesehatan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Daerah Kerja (Daker) Makkah, dr. M Imran mengimbau para jemaah nan mengalami indikasi sakit setibanya di Tanah Air, agar segera memeriksakan diri ke rumah sakit alias puskesmas terdekat.

"Kalau ada indikasi sakit, misalkan demam, batuk, sesak nafas, kami anjurkan agar segera berobat ke rumah sakit maupun puskesmas," kata Imran dalam konvensi pers di Makkah, Minggu (15/6/2025), seperti dikutip dari laman kemenag.go.id.

Gejala sakit tersebut bisa timbul lantaran kondisi nan kurang fit usai perjalanan ibadah haji. Imran mengatakan, andaikan indikasi tersebut dirasakan kurang dari 14 hari sejak tiba dari tanah suci, maka segera periksa.

"Jangan lupa ceritakan riwayat perjalanan haji Anda, agar mendapatkan pelayanan dan penanganan nan tepat," imbaunya.

Imran mengimbau jemaah haji untuk selalu menjaga kesehatan menjelang pemulangan ke Indonesia. "Keluarga Bapak/Ibu sudah menunggu di tanah air. Tentunya mereka berambisi dalam keadaan nan sehat," katanya.

Cuaca di Tanah Suci Kian Ekstrem

Sementara itu, tanah suci Makkah dan Madinah sekarang sedang memasuki masa puncak musim panas. Sebagian jemaah haji Indonesia tetap melanjutkan perjalanan ibadahnya di tanah suci, baik Makkah maupun Madinah, sembari menunggu agenda kepulangan ke Tanah Air.

Para jemaah haji nan tetap di Tanah Suci pun diimbau untuk menjaga kesehatan di tengah cuaca nan mencapai 47 derajat celcius.

"Kami ingatkan bahwa Arab Saudi saat ini telah memasuki puncak panas, bulan Juni-Juli. Di mana pada hari ini saja, suhu di Makkah mencapai 45 derajat celsius. Sementara di Madinah sudah mencapai 47 derajat celcius. Ini bakal terasa lebih panas lantaran keringnya udara dan kelembapannya rendah," paparnya.

Panasnya cuaca ini, lanjut Imran, tentu bakal berakibat terhadap masalah kesehatan jemaah haji.

5 Langkah Antisipasi Cuaca Ekstrem di Tanah Suci

Untuk itu Imran mengimbau kepada jemaah haji untuk melakukan hal-hal berikut:

1. Beristirahat nan cukup di hotel dan tidak memaksakan diri melakukan ibadah nan menguras tenaga, seperti umrah sunnah acapkali serta mengejar arbain di Masjid Nabawi.

2. Menghindari aktivitas di luar hotel di waktu terik, ialah pukul 10.00-16.00 Waktu Arab Saudi (WAS). Apabila beraktivitas di luar, usahakan memakai payung, semprotan wajah, dan bawa air minum nan cukup. "Minumlah air botol alias air zam-zam sedikit demi sedikit dan sering. Jangan menunggu haus," pesannya.

3. Memakai masker untuk menghindari penularan penyakit. "Kalau batuk dan pilek, pakailah masker agar tidak menular," katanya.

4. Untuk jemaah haji nan mempunyai komorbid, agar beragama di dalam hotel dengan tenaga minimal, tapi pahala maksimal. Misalkan tadarus Alquran, zikir, maupun sedekah.

5. Jemaah haji Lansia agar selalu didampingi ketika beraktivitas di luar hotel. "Jemaah lansia agar selalu melakukan pemeriksaan kesehatan rutin di kloter, minimal seminggu sekali untuk mengetahui perkembangan kesehatannya," ujarnya.

72 Ribu Jemaah Dirawat, Terbanyak Kasus ISPA

Imran mengatakan, hingga kini, jumlah jemaah haji nan sudah mendapatkan jasa kesehatan di kloter mencapai 72.100 orang. "Kasus terbanyak adalah ISPA, iopertensi, glukosuria dan komplikasi," jelasnya.

Sementara nan dirawat inap di rumah sakit Arab Saudi sebanyak 238 orang dengan penyakit pneumonia, glukosuria dan juga jantung koroner alias serangan jantung.

Demikian pula, jumlah jemaah nan wafat di tanah suci hingga hari ke-44, mencapai 275 jemaah. "Angka ini tetap lebih rendah dibandingkan tahun lalu," katanya.

Imran berambisi agar jemaah haji selalu dalam keadaan sehat wal afiat. "Semoga Allah Swt selalu memberikan kesehatan dan melindungi jemaah haji nan saat ini tetap berada di tanah suci alias pun sudah berada di Tanah Air. Kami doakan agar kemabruran haji dapat membawa masyarakat Indonesia menuju masyarakat yg madani, beragama dan bertakwa kepada Allah SWT," pungkasnya. 

Selengkapnya