Ternyata Mudah! Diet Ini Lagi Tren Di Korea Selatan, Begini Caranya

Sedang Trending 2 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, detikai.com - Tren memperlambat penuaan tengah terkenal di kalangan anak muda Korea Selatan, ialah Mediterranean-DASH Intervention for Neurodegenerative Delay (MIND). Tren diet tersebut adalah diet dilakukan dengan angan dapat menghalang proses penuaan.

MIND diperkenalkan oleh pelopor tren slow aging di Korea, Jung Hee-won, seorang guru besar medis dan master di departemen kedokteran geriatri di Asan Medical Center di Seoul.

Diet MIND adalah konsep nan menggabungkan diet Mediterania, nan menekankan konsumsi makanan minim olahan dengan keseimbangan asupan biji-bijian utuh dan protein, serta diet DASH (Dietary Approaches to Stop Hypertension) nan berfokus pada pencegahan hipertensi.

Kunci dari diet ini adalah menghindari gula sederhana dan biji-bijian olahan, sembari aktif memasukkan biji-bijian utuh, kacang-kacangan, sayuran, buah beri, kacang-kacangan, unggas, ikan, dan minyak oliva untuk meningkatkan indeks glikemik (GI) secara perlahan saat makan.

Dalam bukunya "Slow Aging Diet," Jung mengusulkan diet MIND ala Korea dengan enam prinsip utama:

1. Mendapatkan nutrisi esensial dari biji-bijian utuh, kacang-kacangan, dan kacang-kacangan lainnya.

2. Mengkonsumsi banyak sayuran dan buah-buahan.

3. Menggunakan minyak oliva sebagai bahan utama untuk memasak.

4. Mengonsumsi lebih banyak ikan dan unggas sembari membatasi daging merah alias olahan serta keju.

5. Mengurangi konsumsi gula sederhana dan biji-bijian olahan melalui makanan gorengan, camilan, dan minuman bersoda.

6. Membatasi konsumsi alkohol hingga sekitar satu gelas anggur per hari.

Aturan Diet

Karena nasi adalah makanan pokok dalam kuliner Korea, Jung menyarankan untuk mencampurkan lentil, gandum, beras merah, dan beras putih dalam rasio 4:2:2:2, daripada hanya mengonsumsi nasi putih, untuk membantu meningkatkan kadar gula darah secara perlahan sembari meningkatkan asupan protein nan sesuai dari kacang-kacangan.

Selain itu, untuk memproduksi hormon nan sehat, dia merekomendasikan membatasi makanan gorengan hingga kurang dari satu kali per minggu dan camilan hingga 30 gram alias kurang hingga empat kali per minggu, lantaran makanan tersebut mengandung lemak trans nan menyebabkan peradangan dan meningkatkan resistensi insulin nan tinggi. Kondisi ini membikin tubuh meningkatkan gula darah lebih sigap dengan jumlah makanan nan sama.

Terlepas dari saran diet, guru besar tersebut menekankan bahwa diet slow aging adalah langkah hidup, bukan solusi instan, serta menambahkan bahwa aspek terpenting adalah menemukan keseimbangan dalam hidup.

"Penuaan bukanlah perihal nan sederhana. Kebiasaan style hidup seperti olahraga dan nutrisi hanyalah hasil dari prinsip-prinsip gimana kita menjalankan hidup kita. Jika kita memandang ke dasar-dasarnya, ada aspek seperti stres dan tidur, dan keseimbangan hidup ini pada akhirnya diciptakan oleh perspektif kita terhadap kehidupan," kata Jung Hee-won kepada The Korea Times, dikutip Sabtu (1/3/2025)


(dce)

Saksikan video di bawah ini:

Video: 25 Tahun Hangatkan si Kecil, Transpulmin Pilihan Ibu Indonesia

Next Article 5 Hal Ini Penyebab Berat Badan Sulit Turun Meskipun Sudah Diet

Selengkapnya