ARTICLE AD BOX
Paris -
Legenda sepakbola Prancis Christophe Dugarry muak terhadap Real Madrid dalam kaitannya dengan final Copa del Rey. Dugarry melontarkan kritik keras pada Los Blancos.
Final Copa del Rey 2024/2025 mementaskan El Clasico di mana Madrid berjumpa Barcelona pada akhir pekan lalu. Hasilnya, Madrid mesti mengakui kelebihan musuh bebuyutannya itu dengan skor akhir 2-3, usai sempat unggul 2-1 sampai 10 menit terakhir.
Pertandingan itu sendiri berjalan panas di dalam dan luar lapangan. El Real mengambil sorotan terbesar dengan beberapa kejadian kontroversial. Jelang laga, Madrid mengkritik wasit Ricardo de Burgos Bengoetxea lampau mendesak agar dia diganti. Namunn, puncaknya terjadi pada momen akhir pertandingan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bek tengah Madrid Antonio Ruediger ngamuk kepada De Burgos di tepi lapangan usai Barca diberikan pelanggaran jelang laga selesai. Ruediger mencoba melemparkan es batu ke arah De Burgos, lampau marah-marah lantaran dikartu merah sampai kudu ditahan beberapa rekan setimnya. Pada prosesnya, Jude Bellingham dan Lucas Vazquez juga mendapat balasan serupa.
Dugarry jengkel betul memandang kelakuan Real Madrid tersebut. Menurut dia, Madrid sudah berkelakuan memalukan, seperti preman, dan berada di titik terendahnya.
"Ini betul-betul memalukan. Saya terkejut dengan tekanan, fitnah, dan itikad jelek itu," sembur pemenang Piala Dunia 1998 dan Piala Eropa 2000 itu kepada RMC Sport.
"Apa nan dilakukan manajemen sebelum pertandingan itu betul-betul seperti preman. Mereka secara sadar mencoreng dan menginjak-injak gambaran sepak bola. Real Madrid sudah mencapai titik terendah," ceplos Dugarry.
Madrid sekarang menunggu hasil pertimbangan RFEF mengenai balasan terhadap para pemainnya di final Copa del Rey. Khusus Ruediger, bek Jerman itu menghadapi ancaman skorsing 4-12 pertandingan, alias apalagi lebih berat.
(rin/bay)