Tentara Korut Jadi Buronan Rusia Usai Bunuh 5 Prajurit Moskow

Sedang Trending 1 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

detikai.com

Jumat, 24 Jan 2025 08:45 WIB

Tiga tentara Korea Utara (Korut) dilaporkan menjadi buronan usai membunuh lima prajurit Rusia di wilayah Kursk. Tiga tentara Korea Utara (Korut) dilaporkan menjadi buronan usai membunuh lima prajurit Rusia di wilayah Kursk. (Foto: REUTERS/KCNA)

Jakarta, detikai.com --

Tiga tentara Korea Utara (Korut) dilaporkan menjadi buronan usai membunuh lima prajurit Rusia di wilayah Kursk.

Laporan ini muncul kala setidaknya 12 ribu tentara Korut diketahui berada di Rusia termasuk Kursk untuk membantu Moskow menginvasi Ukraina. Namun baik Moskow maupun Pyongyang tidak pernah mengakui perihal tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Orang Korea membunuh prajurit Angkatan Bersenjata Rusia. Pada 13 Januari 2025, di wilayah desa Bolshoye Soldatskoye, wilayah Kursk, tiga tentara DPRK membunuh lima prajurit Brigade Marinir Terpisah ke-810, unit militer 13140, dari Sevastopol," demikian bunyi poster buronan nan diterbitkan oleh pengguna Telegram Spy Dossie nan mengunggah konten militer, seperti dikutip Radio Free Asia (RFA).

"Para penjahat bersenjata dan berbahaya... jika ditemukan, patuhi langkah-langkah keselamatan pribadi dan laporkan ke Departemen Regional Kursk dari Kementerian Dalam Negeri," demikian bunyi poster dalam bahasa Rusia tersebut.

Spy Dossier mengatakan bahwa poster tersebut berasal dari "sumber nan dapat dipercaya," tetapi mencatat bahwa perihal itu perlu diverifikasi. Namun RFA belum dapat memverifikasinya secara independen.

Belum ditemukan argumen laporan pembunuhan penduduk Rusia oleh Korut tersebut, tetapi beberapa blogger militer Rusia menyatakan bahwa kejadian tersebut merupakan hasil dari "tembak-menembak teman" antara penduduk Korut dan Rusia lantaran miskomunikasi.

Sementara itu, Intelijen Pertahanan Ukraina (DIU) mengatakan pada Desember lampau bahwa hambatan bahasa antara dua golongan tetap menjadi hambatan nan bermasalah bagi komando dan koordinasi.

"Karena masalah ini, tentara Korea Utara melepaskan tembakan ke arah kendaraan nan disebut batalion Akhmat. Hasilnya adalah delapan orang Kadyrovite tewas," kata DIU.

Kadyrovite adalah golongan paramiliter nan dipimpin Ramzan Kadyrov, pemimpin republik kebanyakan Muslim Rusia, Chechen.

DIU menambahkan bahwa kejadian itu adalah akibat dari hambatan bahasa antara pasukan Rusia dan Korut, nan merupakan "kendala nan sulit" di medan perang.

Tentara Rusia nan ditangkap oleh Ukraina juga bersaksi bahwa mereka dipisahkan dari orang Korut terutama lantaran hambatan bahasa.

(fby/rds)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya