Tenggono Ungkap Bukan Nelayan Tapi Pengusaha Yang Protes Pemasangan Vms

Sedang Trending 1 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Menteri Kelautan dan Perikanan (MKP) Sakti Wahyu Trenggono buka bunyi mengenai dengan adanya protes dari nelayan mengenai tanggungjawab pemasangan Vessel Monitoring System (VMS) alias perangkat monitoring sistem berbasis sinyal di kapal. Ia menyebut nelayan sebenarnya tidak pernah melakukan protes mengenai VMS, melainkan nan protes adalah pengusaha.

Trenggono mengatakan nan dimaksud dengan nelayan adalah mereka nan melaut dengan menggunakan kapal mini dan tidak mempekerjakan orang.

"Dan jika disurvei, semuanya tidak ada nan protes. Mereka tidak ada nan protes, lantaran mereka kita berikan bantuan. Baik itu perangkat tangkap, BBM subsidi, kapal sekaligus kita berikan bantuan," katanya dalam Rapat Kerja dengan Komisi IV DPR RI, Selasa (22/4/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Trenggono mengatakan, VMS juga tidak diwajibkan bagi nelayan kecil. Bahkan dia mengatakan pihaknya sedang mencari langkah agar nelayan mini tersebut bida diberikan support VMS.

Menurutnya, VMS mempunyai faedah besar di antaranya untuk pengawasan bagi pemilik kapal dan juga untuk keselamatan. Untuk pengawasan, Ia bilang VMS sangat membantu mencegah pelanggaran wilayah tangkap dan transhipment.

"Fungsi daripada VMS juga sekaligus melakukan rescue, jika misalnya terjadi kecelakaan di laut. Kalau misalnya kapalnya kena angin besar dan sebagainya, jika ada VMS itu bisa terdeteksi dia di wilayah mana? Dan kita bisa menyelamatkan," katanya.

Trenggono pun merasa heran kepada pihak-pihak nan melakukan protes mengatasnamakan nelayan mini nan sebenarnya portes tesebut dilayangkan oleh pengusaha. Menurutnya, protes tersebut dilakukan lantaran adanya ketakutan aktivitas mereka diawasi.

"Yang saya heran dan saya asing mereka keberatan dan membahana sedemikian rupa mengatasnamakan nelayan kecil. Nelayan mini tidak pernah proses soal VMS. Tidak pernah melayan mini protes VMS, Tidak ada. Tapi jika mereka diajak, mungkin," katanya

"Karena VMS ini banyak keuntungannya. Dan VMS itu adalah pengusaha. Jadi jika orang bisa bikin kapal, VMS hanya Rp 5 juta, harusnya bisa dan juga buat kepentingan si pemilik kapal. Tapi ini protes. Oke protes menggunakan nelayan mini nan diajak, seolah-olah mereka nelayan kecil," tambahnya.

(rrd/rrd)

Selengkapnya