ARTICLE AD BOX
Jakarta, detikai.com - Temuan jenis nenek moyang manusia di China mengubah sejarah panjang peradaban.
Peneliti menemukan jenis Homo Juluensis alias berfaedah kepala besar di Xujiayao China Utara.
Dalam penelitian nan diterbitkan Mei 2024, Christopher Bae dari Universitas Hawai'i dan Xiuju Wu dari Institut Paleontologi Vertebrata menemukan sekumpulan fosil hominin tidak biasa.
Fosil itu mempunyai tengkorak berukuran besar dan lebar, Fitur lainnya disebut mirip dengan Neanderthal serta ada juga ciri-ciri seperti manusia modern dan Denisovan.
"Fosil ini menjadi corak baru hominin berotak besar (Juluren) nan tersebar luas di sebagian besar Asia timur pada kuartal akhir (300 ribu-500 ribu tahun lalu)," tulis studi itu, dikutip dari Live Science, dikutip Minggu (23/2/2025).
Juluensis merupakan fosil dari 220 ribu hingga 100 ribu tahun lalu. Studi Bae dan Wu bukanlah nan pertama menemukannya.
Sebelumnya temuan serupa pernah terungkap pada 1974 di Xujiayao. Saat itu ditemukan 10 ribu artefak baru dan 21 bagian fosil hominin mewakili 10 perseorangan berbeda.
Fitur nan ditemukan saat itu mirip dengan nan dituliskan Bae dan Wu. Misalnya fitur otak besar, tengkorak tebal, serta mempunyai kemiripan dengan Neanderthal.
Kemiripan itu kemungkinan lantaran Juluensis tidak terisolasi secara genetik. Spesies itu adalah hasil perkawinan sejumlah hominin lain dari Plesitosen Tengah termasuk Neanderthal.
"Mereka mewakili populasi hominin baru untuk wilayah itu, juluren artinya manusia kepala besar," tulis keduanya.
Keduanya juga menjelaskan perlu adanya terminologi baru soal Homo Purba. Yakni dengan membagi empat jenis menjadi H. floresiensis, H. luzonensis, H. longi, dan H. juluensis.
(fsd/fsd)
Saksikan video di bawah ini:
Video: AI Bantu Tranformasi & Efisiensi BUMN, Talenta Digitalnya Siap?
Next Article Pedang Firaun Berusia 3.000 Tahun Ditemukan di Lokasi Tak Terduga