Temu Dubes India, Prabowo Sampaikan Belasungkawa Atas Teror Di Kashmir

Sedang Trending 5 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

detikai.com

Rabu, 30 Apr 2025 19:28 WIB

Presiden RI Prabowo Subianto menyampaikan belasungkawa menyusul teror golongan militan pada 22 April nan menewaskan 26 turis di Pahalgam, Kashmir, India. Presiden RI Prabowo Subianto menyampaikan belasungkawa atas teror golongan militan pada 22 April nan menewaskan 26 turis di Pahalgam, Kashmir, India. (Foto: Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden)

Jakarta, detikai.com --

Presiden RI Prabowo Subianto menyampaikan belasungkawa menyusul teror golongan militan pada 22 April nan menewaskan 26 turis di Pahalgam, Kashmir, India.

Pesan belasungkawa itu disampaikan Prabowo saat menjamu Duta Besar India untuk RI, Sandeep Chakravorty, di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (30/4).

"Pada dasarnya, saya menyampaikan kepada beliau tentang apa nan terjadi, tetapi intinya adalah beliau menyampaikan perhatian dan belasungkawa atas serangan teroris mengerikan di India dan beliau mengatakan itu bukanlah Islam nan dianut di Indonesia," kata Chakravorty usai menemui Prabowo.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Chakravorty menyampaikan bahwa Prabowo beriktikad menemui PM India Narendra Modi untuk menawarkan bantuan.

Ia mengeklaim Prabowo terkejut atas serangan nan menelan korban penduduk sipil tersebut.

Kashmir merupakan wilayah nan menjadi rebutan antara India dan Pakistan selama ini, hingga akhirnya dibagi menjadi dua wilayah bagian. Insiden teror tersebut berjalan di wilayah Kashmir bagian India.

Serangan golongan militan pada 22 April lampau ini pun kembali meningkatkan ketegangan antara dua negara bertetangga nan sama-sama mempunyai senjata nuklir ini. 

The Resistance Front (TRF), golongan militan nan diyakini bagian dari Lashkar-e-Taiba nan berbasis di Pakistan, mengeklaim bertanggung jawab atas serangan itu.

India sejak awal menuding Pakistan terlibat dalam serangan. Namun, Islamabad membantah dan sebaliknya menyerukan penyelidikan netral.

Pasca serangan tersebut, India mengambil serangkaian langkah diplomatik, di antaranya menangguhkan Perjanjian Perairan Indus, pakta pembagian air vital kedua negara, mengusir diplomat Pakistan, dan mencabut visa penduduk Pakistan.

Sementara itu, Pakistan membalas dengan menutup wilayah udaranya, menghentikan perdagangan, menangguhkan visa untuk penduduk India, serta menangguhkan Kesepakatan Simla 1972, perjanjian nan dirancang untuk mengelola perselisihan bilateral.

Selain langkah diplomatik, militer kedua negara juga terlibat baku tembak di sepanjang perbatasan Kashmir selama beberapa hari terakhir.

(mnf/rds/bac)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya