Tembakau Alternatif Dinilai Mampu Jadi Solusi Berhenti Merokok

Sedang Trending 3 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

detikai.com, Jakarta Upaya mendukung pemerintah menurunkan jumlah perokok terus dilakukan asosiasi industri dan konsumen produk tembakau alternatif.  Sekretaris Jenderal Asosiasi Personal Vaporizer Indonesia (APVI) Garindra Kartasasmita menjelaskan komitmen asosiasi industri nan hanya menjual produk pada konsumen dewasa demi mencegah perokok baru.  

"Kami berkomitmen untuk hanya menjual produk kepada konsumen dewasa dan tidak menjual kepada nan di bawah umur. Kami bakal memastikan bahwa seluruh personil asosiasi mematuhi peraturan dan izin nan bertindak mengenai penjualan produk ini," ujarnya, seperti dikutip Selasa (28/1/2025).

Senada dengan Garindra, Ketua Asosiasi Vaper Indonesia (AVI) Johan Sumantri juga berkomitmen untuk memberikan info nan betul dan sesuai ketentuan norma nan berlaku.

Produk tembakau pengganti hanya diperuntukkan bagi usia 18 tahun ke atas dan perokok aktif nan mau beralih. 

"Hak-hak konsumen pengguna juga krusial untuk diberikan perlakuan nan berbeda dengan perokok seperti membedakan patokan area tanpa rokok dan akses penggunaan rokok," ungkap dia. 

Sementara itu, Dalam Forum The E-Cigarette Summit UK 2024 di London, Inggris, Direktur Action on Smoking and Health Foundation (ASH) Selandia Baru, Ben Youdan, menjelaskan gimana pemerintah Selandia Baru pernah kandas dalam mencapai sasaran untuk mengurangi tingkat perokok dewasa menjadi 10 persen pada tahun 2018. 

Saat itu, Pemerintah Selandia mengimplementasikan kampanye dan tindakan berasas Konvensi Kerangka Kerja Pengendalian Tembakau (FCTC) dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), namun hasilnya tidak membawa perubahan.

Di Indonesia rokok elektrik alias vape dianggap sebagai peralatan elektronik. Padahal barang nan satu ini mempunyai potensi ancaman bagi tubuh.

Selengkapnya