ARTICLE AD BOX
Jakarta, detikai.com --
Taylor Swift disebut merasa dimanfaatkan oleh sahabatnya sendiri, Blake Lively, sebagai tameng saat berhadapan dengan Justin Baldoni.
Swift terseret dalam kemelut Lively dengan Baldoni setelah percakapan antar musuh main It Ends With Us tersebut terkuak beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kala itu, Lively diduga menyebut bahwa dia mempunyai "naga-naga" nan bisa melindunginya. Banyak pihak termasuk Baldoni menduga bahwa salah satu "naga" nan dimaksud adalah Taylor Swift, selain dari pada Ryan Reynolds.
Seorang sumber mengatakan bahwa Taylor Swift "tidak suka disebut sebagai salah satu naga Blake" dan sudah merasa dimanipulasi.
"Taylor sungguh berambisi Blake tidak menyeretnya ke dalam situasi ini," kata sumber tersebut seperti diberitakan Page Six pada 6 Februari 2025.
"Mereka telah berkawan selama bertahun-tahun dan Taylor menghargai persahabatan sejati, tetapi dia tidak bisa tidak merasa dimanfaatkan pada saat ini," kata sumber itu.
"Taylor mau menghindari drama ini sebisa mungkin," kata sumber tersebut.
Page Six menyebut perwakilan Swift, Lively, dan Baldoni tidak merespons atas permintaan tanggapan mengenai berita tersebut.
[Gambas:Video CNN]
Taylor Swift terseret dalam drama Blake Lively dan Ryan Reynolds saat sejumlah teks percakapan aktris tersebut dengan Justin Baldoni dibongkar ke publik.
Percakapan tersebut diduga berisi agunan dari Lively kepada Baldoni bahwa orang-orang nan ada di belakangnya bakal memberikan untung pada mereka berdua dan proyek movie tersebut.
"Jika kau pernah menonton Game of Thrones, kau bakal menghargai bahwa saya ini Khaleesi, dan seperti dia, saya kebetulan mempunyai beberapa naga," tulis pesan nan diduga dibuat oleh Blake Lively.
"Baik alias buruk, tetapi biasanya lebih baik. Karena naga-nagaku juga melindungi mereka nan kuperjuangkan. Jadi sebenarnya kita semua mendapat faedah dari monster-monster elok milikku. Kau juga bakal mendapat manfaatnya, saya jamin." lanjutnya.
Baldoni kemudian mengisyaratkan bahwa Lively merujuk pada Swift saat mengirim pesan tersebut. Hal itu diungkap oleh Baldoni saat mengirim kembali naskah revisi movie mereka.
"Saya sangat menyukai apa nan kau lakukan. Itu sangat membantu. Membuatnya jauh lebih menyenangkan dan menarik. (Dan saya bakal merasa seperti itu tanpa Ryan dan Taylor)" tulis Baldoni.
Persidangan kemelut Justin Baldoni melawan Blake Lively berkesempatan bakal mulai memasuki agenda persidangan pada 9 Maret 2026, setelah keduanya saling menggugat di pengadilan federal New York City.
Lively sebelumnya menggugat Baldoni pada 31 Desember 2024 dengan tuduhan pelecehan seksual dan tindakan balas dendam. Sementara itu, Baldoni membalas dua minggu kemudian dengan tudingan Lively dan Ryan Reynolds melakukan pencemaran nama baik serta pemerasan.
(end)