ARTICLE AD BOX
detikai.com
Selasa, 13 Mei 2025 01:27 WIB

Jakarta, detikai.com --
Otoritas Taliban melarang permainan catur di seluruh Afghanistan. Pelarangan diterapkan lantaran cemas aktivitas bermain catur jadi sumber perjudian.
Juru bicara direktorat pemerintahan sementara Taliban Atal Mashwani mengatakan, catur dianggap terlarangan berasas norma mereka.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Catur dalam hukum dianggap sebagai perjudian. Ada pertimbangan kepercayaan mengenai olahraga catur," kata Mashwani pada Minggu (11/5), dikutip AFP.
Dia lampau berujar, "Sampai pertimbangan ini ditangani, olahraga catur ditangguhkan di Afghanistan."
Mashwani lebih lanjut mengatakan, federasi catur nasional tak menggelar aktivitas resmi apa pun selama sekitar dua tahun. Organisasi ini juga dituduh punya sejumlah masalah di tingkat kepemimpinan.
Berdasarkan Undang-Undang Penyebaran Keutamaan dan Pencegahan Kemungkaran Taliban, gambling dilarang dalam patokan keagamaan.
Ilustrasi. Otoritas Taliban melarang permainan catur di Afghanistan. (Pixabay/Nachrichten_muc)
Salah satu pemilik kafe nan kerap menjadi tempat perlombaan catur, Azizullah Gulzada, membantah tudingan pertaruhan dalam catur.
"Banyak negara Islam lain nan punya pemain di tingkat internasional," ujar Gulzada.
Dia mengatakan, penangguhan tersebut bakal merugikan upaya dan orang-orang nan menikmati permainan itu. Namun demikian, Gulzada menghormati pelarangan sementara ini.
Taliban tak memberi rincian pasti waktu penangguhan. Mereka hanya menyebut info selanjutnya bakal diumumkan.
"Anak muda sekarang tak banyak nan beraktivitas, jadi banyak nan datang ke sini setiap hari," kata Gulzada.
"Mereka bakal minum teh dan menantang teman-teman mereka untuk bermain catur," imbuh dia.
Sejak mengkudeta pemerintahan sah pada Agustus 2021, Taliban menetapkan banyak larangan, termasuk olahraga terutama bagi perempuan.
Tahun lalu, otoritas Taliban melarang pertarungan bela diri lantaran dianggap terlalu keras dan bermasalah dari sisi syariat.
(isa/asr)