Tak Cuma Driver Online, Kiamat Sopir Truk Mulai Terlihat

Sedang Trending 1 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, detikai.com - Industri kendaraan otomatis (Automatic Vehicle/AV) berkembang pesat beberapa tahun terakhir. Kemunculan taksi tanpa awak alias diistilahkan 'robotaxi' sudah tersebar di beberapa negara seperti Amerika Serikat (AS), China, Uni Emirat Arab, apalagi Singapura nan lokasinya hanya sejengkal dari wilayah RI.

Hal ini memicu kekhawatiran bakal hilangnya pekerjaan pengemudi (driver). Terbaru, pengembangan kendaraan otomatis juga tak hanya untuk taksi melainkan truk.

Startup truk tanpa awal Waabi telah berkolaborasi dengan Volvo Autonomous Solutions untuk mengembangkan dan menguji truk otomatis. Ini merupakan tahapan krusial sebelum peluncuran truk otomatis komersial.

Kerja sama ini merupakan kali kedua Volvo menggandeng mitra startup untuk pengembangan kendaraan otomatis. Sebelumnya, pada Mei 2024, Volvo berkolaborasi dengan Aurora Innovation untuk mengembangkan truk Volvo VNL Autonomous.

Waabi bakal menggunakan truk nan sama, tetapi disematkan teknologi Waabi seperti rangkaian sensor, komputasi, dan software Waabi Driver.

"Kami sekarang mempunyai semua nan dibutuhkan untuk meningkatkan skala produk kami, kata CEO dan pendiri Waabi, Raquel Urtasun, dikutip dari Tech Crunch, Rabu (5/2/2025).

"Kami mempunyai teknologi generasi terbaru 2.0 untuk AV nan lebih efisien untuk mempercepat mengambil ke pasar," dia menambahkan.

Waabi berencana untuk meluncurkan uji coba komersial dengan truk buatan Volvo di Texas selama beberapa bulan ke depan, dengan demonstrasi produk tanpa pengemudi di jalan umum direncanakan pada akhir tahun 2025.

Urtasun, nan sebelumnya menjabat sebagai kepala intelektual di Uber ATG sebelum meluncurkan Waabi pada tahun 2021, menyatakan telah membangun model AI nan dapat berpikir seperti manusia, sehingga mempercepat penerapan komersial dan menjadikan sistem secara keseluruhan lebih efisien.

Dia berdasar bahwa AI dengan kualitas lebih baik bakal memerlukan lebih sedikit info dan komputasi untuk memahami dan bereaksi terhadap bumi di sekitarnya.

Kemitraan Waabi dengan Volvo merupakan kelanjutan dari investasi strategis ke startup tersebut dua tahun lampau melalui bagian venturanya, Volvo Group Venture Capital. Volvo kemudian berperan-serta dalam Seri B pendaan Waabi senilai US$200 juta alias Rp3,2 triliun.

Volvo bakal membikin truk untuk Waabi di akomodasi siap produksinya di Virginia. Urtasun mengatakan beberapa produkpertama bakal keluar dari jalur perakitan pada tahun 2025, dan dia memperkirakan jangka waktunya sekitar dua hingga tiga tahun untuk mencapai skala volume.

Hingga saat ini, Waabi telah mengumpulkan US$282 juta (Rp4,5 triliun), menurut info PitchBook, dan Urtasun mengatakan bahwa startup tersebut mempunyai cukup biaya untuk meluncurkan truk tanpa pengemudi di jalan umum dan sekitarnya. Pesaing utamanya, Aurora dan Kodiak, masing-masing telah mengumpulkan US$3,46 miliar (Rp56 triliun) dan $243 juta (Rp3,9 triliun).

Aurora berencana meluncurkan operasi truk komersial tanpa pengemudi pada bulan April, dan Kodiak mengirimkan truk otonom pertamanya kepada mitra komersial nan bakal menggunakannya untuk operasi off-road.

"2025 adalah tahun truk otomatis. Ini adalah situasi sukses alias gagal," kata Urtasun.

"Saya pikir bakal ada potensi lebih banyak konsolidasi," dia menambahkan.


(fab/fab)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Siapkan Gadget Pengganti Smartphone, Ini Langkah Bos ChatGPT

Next Article Kiamat Driver Online Sudah Sampai ke Arab, Ini Biang Keroknya

Selengkapnya