Suriah Disebut Mau Normalisasi Hubungan Dengan Israel

Sedang Trending 1 hari yang lalu
ARTICLE AD BOX

detikai.com

Minggu, 27 Apr 2025 18:35 WIB

Suriah dikabarkan bersedia untuk normalisasi hubungan dengan Israel melalui skema Abraham Accords. Ilustrasi. Pemerintah Suriah dikabarkan bersedia untuk normalisasi hubungan dengan Israel. (AFP/BAKR ALKASEM)

Jakarta, detikai.com --

Suriah dikabarkan bersedia untuk normalisasi hubungan dengan Israel melalui skema Abraham Accords.

Anggota Kongres Amerika Serikat Cory Mills dari Florida mengatakan bahwa Presiden interim Suriah Ahmed Al-Sharaa menyampaikan kepadanya kesukaan untuk berasosiasi dengan Abraham Accords.

Mills dan personil Kongres Marlin Stutzman dari Indiana melakukan pertemuan dengan para pejabat Suriah pekan lalu. Dalam kunjungan itu, Mills, nan bekerja di komite Urusan Luar Negeri dan Angkatan Bersenjata DPR AS, juga mengadakan pertemuan dengan Al-Sharaa.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut keterangan Mills, Al-Sharaa menyampaikan kepadanya bahwa Suriah tertarik berasosiasi dengan Abraham Accords "dalam kondisi nan tepat", demikian lapornya kepada Bloomberg.

Kunjungan Mills dan Stutzman menjadi lawatan resmi pertama personil parlemen AS ke Suriah sejak jatuhnya rezim Bashir Al Assad pada 8 Desember lalu.

Selama pertemuan dengan Al-Sharaa, Mills juga menyampaikan bahwa sang Presiden terbuka dengan rencana mengatasi kehadiran golongan militan di Suriah.

Menurutnya, Al-Sharaa menawarkan agunan kepada Israel untuk meredam operasi para milisi.

Mills pun menyatakan bakal memberikan surat dari Al-Sharaa kepada Presiden AS Donald Trump, nan isinya tidak dia rincikan.

"Saya sangat optimis dan mau mempertahankan perbincangan terbuka," ucap Mills, seperti dikutip Middle East Monitor.

Abraham Accords merupakan perjanjian untuk menormalisasi hubungan dengan Israel, nan telah ditandatangani oleh negara-negara Arab seperti Uni Emirat Arab (UEA), Bahrain, Maroko, dan Sudan.

Perjanjian ini dibuat pada 2019 oleh pemerintahan Trump periode pertama.

Pernyataan Al-Sharaa mengenai "kondisi nan tepat" sendiri belum dijelaskan secara rinci, baik oleh Mills maupun pemerintah Suriah.

Jika dia betul menyampaikan perihal itu, maka Israel kemungkinan bakal segera menarik pasukan dari wilayah selatan Suriah dan menghentikan serangannya di seluruh negara itu.

Israel sendiri sejak awal pesimistis dengan kepemimpinan Suriah nan baru. Negeri Zionis secara diplomatis menentang kekuasaan Al-Sharaa, nan merupakan mantan pemimpin pemberontak pengguling Assad.

(blq/mik)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya