ARTICLE AD BOX
Jakarta, detikai.com --
Stephen King menyarankan pembatalan Piala Oscar 2025 imbas kebakaran dahsyat di Los Angeles. Saran itu disampaikan setelah The Academy dua kali mengundur pengumuman nominasi Piala Oscar 2025.
Keputusan mengundur pengumuman nominasi diambil lantaran mereka memperpanjang waktu pemberian bunyi alias voting kepada nyaris 10 ribu personil The Academy.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tidak ada pemungutan bunyi di Oscar tahun ini. Menurut saya mereka kudu membatalkannya. Tidak ada kemewahan dengan kebakaran Los Angeles," kata Stephen King seperti diberitakan Deadline, Kamis (16/1).
Academy of Motion Picture Arts and Sciences (AMPAS) mengumumkan bahwa nominasi bakal diumumkan pada Kamis (23/1) pagi waktu setempat, dengan periode pemungutan bunyi diperpanjang hingga 17 Januari pukul 17.00 PT.
Awalnya, pemungutan bunyi bakal ditutup 12 Januari dan diundur ke 14 Januari pada pekan pertama kebakaran. Kini, voting diundur lagi ke 17 Januari saat memasuki pekan kedua kebakaran.
[Gambas:Video CNN]
The Academy juga mengumumkan pembatalan Oscar Nominees Luncheon tahunan, nan awalnya dijadwalkan pada 10 Februari. Penghargaan Ilmiah dan Teknis, nan ditetapkan pada 18 Februari juga ditunda hingga waktu nan belum ditentukan.
Sementara itu, hingga kini, aktivitas penganugerahan Piala Oscar 2025 tetap tetap dijadwalkan berjalan pada Minggu, 2 Maret, di Dolby Theatre di Ovation Hollywood.
The Academy telah menyumbangkan US$750.000 alias sekitar Rp12,24 miliar (US$1=Rp16.325.) kepada Motion Picture & Television Fund. Kebakaran, nan telah mengganggu banyak pemutaran perdana dan aktivitas di wilayah Los Angeles, mendorong banyak penyesuaian organisasi.
Sedangkan banyak bintang, seperti Paris Hilton, Milo Ventimiglia, Adam Brody, Leighton Meester, dan Billy Crystal telah kehilangan rumah mereka dalam kebakaran hutan, nan terjadi di Pacific Palisades, Eaton Canyon, Malibu, Hollywood Hills, dan wilayah lain di sekitar Los Angeles County.
Hingga Rabu (15/1), sedikitnya 25 orang tewas dalam kebakaran rimba di California Selatan. Sementara itu, lebih dari 105.000 orang telah menerima perintah pemindahan wajib.
Sejak kebakaran terjadi pada Selasa (7/1), petugas telah melakukan 44 penangkapan di seluruh wilayah nan terkena dampak, termasuk atas pembakaran, perampokan, pelanggaran jam malam, dan pelanggaran lainnya.
Presiden Joe Biden, nan memperpanjang kunjungannya ke Los Angeles pekan lampau untuk mengunjungi petugas tanggap darurat dan mereka nan terdampak, menyatakan kebakaran itu sebagai musibah besar dan memerintahkan pemerintah federal untuk menanggung 100 persen biaya support bencana.
(chri)