ARTICLE AD BOX
Jakarta, detikai.com - Mata rupanya bisa digunakan untuk memverifikasi seseorang. Sistem ini digunakan oleh Tools for Humanity lewat World.
"Ini mengambil gambar, menggunakan gambar itu untuk mengesahkan bahwa Anda adalah manusia. Dan kemudian Anda punya ID World," kata Chief Information Security Officer Tool for Humanity, Adrian Ludwig, dalam Peluncuran World di Indonesia, Jakarta, Selasa (11/2/2025).
Dia menjelaskan teknologinya berfokus pada selaput pelangi mata lantaran bagian nan sangat unik dari manusia. Bahkan, bagian mata nan juga dikenal dengan julukan iris tersebut jauh lebih unik dibanding sidik jari alias wajah.
Gambar mata pengguna bakal diambil oleh perangkat berjulukan Orbs. Perangkat bakal mendeteksi seseorang adalah manusia nyata alias bukan.
Dalam kesempatan nan sama, General Manager Indonesia Tools for Humanity, Wafa Taftazani mengatakan teknologi tersebut bisa menjawab masalah banyaknya identitas nan digunakan oleh satu orang untuk kejahatan penipuan.
Foto: Novina Bestari/detikai.com
General Manager Indonesia Tools for Humanity, Wafa Taftazani dan Chief Information Security Officer Adrian Ludwig dalam peluncuran World di Indonesia.
"Ke depannya kami merasa status verifikasi sebagai manusia adalah bukti penting, bahwa kita adalah manusia beneran bukan AI kita bukan bot," jelas Wafa.
Untuk melakukan verifikasi World, pertama kudu menginstall aplikasi World App. Aplikasi itu telah tersedia di PlayStore dan AppStore.
Berikutnya pengguna membikin username dan password tanpa email ataupun info pribadi lain. Pengguna bakal diminta untuk membackup info retina nan bakal diambil nanti, dengan menggunakan platform cloud.
Operator perangkat bakal memindai QR nan dimiliki di depan Orbs. Selanjutnya baru pengguna nan melakukan perihal tersebut dan pengambilan gambar mata siap dilakukan.
Foto: Novina Bestari/detikai.com
Perangkat pembaca mata buatan Tools for Humanity.
Letakkan wajah sejajar dengan perangkat. Jangan pakai kacamata, lensa kotak, topi, dan masker saat melakukan pengambil gambar mata. Tunggu sampai transferring info ke cloud nan didaftarkan tadi dan verifikasi selesai.
Di Indonesia, letak Orbs bakal mulai dibuka pada Rabu (12/2/2025) besok. Ada 10 letak nan bisa dicek langsung di aplikasi World.
"Akan ada 10 World Spaces. World Spaces ini adalah tempat-tempat dimana kita bisa datang untuk melakukan verifikasi. Jadi jika teman-teman mau melakukan verifikasi world di Play Store alias di App Store, itu sudah bisa lihat letak World Spaces nan ada di mana saja. Ada di sekitar 10 letak di seluruh Jakarta," jelas dia.
Startup milik bos pembuat ChatGPT
Salah satu pendiri Tools for Humanity adalah Sam Altman, CEO OpenAI, nan terkenal dengan robot chat kepintaran buatan ChatGPT. Wafa memastikan World tidak menyimpan info pribadi apapun.
"Tidak diminta nama, tidak diminta alamat, tidak diminta email, tidak diminta nomer hp, tidak diminta agama, tidak diminta tanggal lahir, tidak diminta apapun," kata General Manager Indonesia Tools for Humanity, Wafa Taftazani, dalam Peluncuran World di Indonesia, Jakarta, Selasa (11/2/2025).
Wafa menegaskan pihaknya mementingkan privasi penggunanya. Jadi tidak bakal ada info apapun nan tersimpan di database pihaknya.
World ID nan dibuat dengan membaca mata itu hanya meminta username dan password pengguna. Namun itu bisa apapun tanpa meminta info pribadi.
Foto mata nan diambil bakal dihapus. Data bakal dikirimkan langsung ke cloud nan didaftarkan pengguna.
"Tidak ada info pribadi nan disimpan, tidak ada info pribadi nan ditransmit kemanapun selain ke HP pengguna. Kemudian anonymity, World ID nan didapatkan ketika melakukan verifikasi tidak mempunyai catatan alias riwayat kita ngapain aja di internet, ke mana aja," jelasnya.
Menurutnya teknologi nan dikembangkan itu hanya memastikan seseorang betul-betul manusia, bukan AI ataupun bot. "Tidak ada info pribadi nan disimpan," kata dia.
World sendiri dihadirkan untuk menjawab beragam persoalan di internet seperti penipuan. Dengan begitu bisa menjaga hubungan di bumi maya tetap aman.
"Nanti ekosistem beragam perusahaan teknologi Indonesia bisa membangun aplikasi alias websitenya di atas sistem World. Sehingga kelak mereka bisa percaya semua pengguna adalah manusia," tutur Wafa.
(dem/dem)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Siapkan Gadget Pengganti Smartphone, Ini Langkah Bos ChatGPT
Next Article Ditinggal Petingginya, OpenAI Kini Rugi US$ 5 Miliar Tahun Ini