Stafsus Menhan Bantah Mbg Beracun Dan Jadi Alat Genosida Di Papua

Sedang Trending 2 hari yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, detikai.com --

Staf Khusus (Stafsus) Menteri Pertahanan (Menhan) Lenis Kogoya membantah isu Makan Bergizi Gratis (MBG) mengandung racun dan jadi perangkat genosida. Isu ini beredar di kalangan masyarakat Papua.

"Saya datang ke sini untuk menjaga kedaulatan negara. Kewajiban saya untuk melindungi isu-isu nan masuk ke mereka dan mengganggu kedaulatan negara, saya lihat di media sosial dan berita-berita itu ada rumor jika MBG itu berisi racun dan genosida, saya tegaskan itu tidak benar," ujar Kogoya dalam aktivitas sosialisasi MBG di Kantor Pemerintah Provinsi Papua, Jayapura, dilansir Antara, Rabu (12/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menjelaskan anak-anak memerlukan gizi nan baik sebagai kunci utama pembangunan masyarakat nan sehat. Kogoya mengatakan negara mau memastikan anak-anak bisa mengakses makanan bergizi tersebut.

"Dengan MBG ini negara memastikan bahwa masyarakat, anak-anak, dan golongan rentan mendapatkan makanan nan sehat dan bergizi, tidak ada satupun niat negara untuk meracuni alias membunuh warganya sendiri," ujar dia.

Dia mengimbau para kepala sekolah agar menindak dengan tegas jika ada oknum-oknum nan membujuk anak-anak didik berdemonstrasi menolak MBG. Menurutnya, anak-anak kudu konsentrasi belajar, bukan ikut demo.

"Kalau ada nan berani membujuk anak-anak demo, silakan ditangkap. Demonstrasi memang dari negara itu boleh, tetapi anak-anak tidak boleh, mereka kudu konsentrasi belajar," ucapnya.

Pada kesempatan itu, Pj Gubernur Provinsi Papua Ramses Limbong menyatakan pentingnya sosialisasi faedah MBG di Papua. Ia menyebut MBG di Papua, khususnya wilayah Jayapura bakal dibagikan secara berjenjang setelah Lebaran 2025.

"Sosialisasi ini sangat perlu, lantaran kemarin kan ada penolakan, jadi kita kudu terus sosialisasikan apa faedah dari makan bergizi cuma-cuma ini, untuk teknis, khususnya di Provinsi Papua tentu kelak dari Badan Gizi Nasional (BGN), jika berasas komunikasi kami kemarin, secara berjenjang kelak mungkin setelah Lebaran bakal dimulai, lantaran kan enggak mungkin dibikin langsung 100 persen," kata Ramses.

Ramses menegaskan mengenai penyediaan lahan Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi (SPPG), Pemprov Papua bakal bekerja-sama dengan beragam pihak. Sementara ini ada empat titik nan sudah siap.

"Ada beberapa dapur, khususnya nan di Keerom sudah siap satu, di Abepura secara berdikari sudah siap, terus kelak dikembangkan di Waena sama di Sentani, untuk wilayah lain juga sedang disiapkan," ucapnya.

Berdasarkan info dari BGN, di wilayah Jayapura saat ini terdapat 18 orang Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) untuk mengelola MBG di Papua, termasuk di SPPG nan bakal dibangun di masing-masing wilayah. Terdapat satu orang nan telah efektif bekerja di Yappen, satu orang di Biak, satu orang di Sarmi, dan 15 orang nan bekerja untuk wilayah Jayapura dan sekitarnya.

(tsa/tsa)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya