Singkatan Dari Jalan "tol" Yang Tak Banyak Orang Tahu

Sedang Trending 1 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, detikai.com - Masyarakat di kota-kota besar pasti sudah tidak asing dengan jalan tol. Jalan tol biasa digunakan pengendara mobil untuk mempercepat waktu tempuh dari satu letak ke letak lain. 

Di Indonesia, jalan tol diatur oleh Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), sebuah badan nan berkuasa untuk melaksanakan sebagian kewenangan Pemerintah dalam penyelenggaraan jalan tol sehingga dapat memberikan faedah bagi masyarakat.

Terlepas dari fungsinya, jalan tol sendiri rupanya merupakan sebuah singkatan. Apa kepanjangan dari jalan tol?

Dikutip dari laman resmi Daihatsu, tol sebenarnya singkatan dari tax on location namalain penarikan pajak di lokasi.

Hal ini nan jadi dasar kenapa pengendara dikenakan sejumlah tarif saat melintasi alias menggunakan jalan tol. Tarifnya juga bakal tergantung sesuai dengan jalan tol nan diakses alias jarak tempuh nan digunakan setiap pengendara.

Sementara itu, melansir dari situs bpjt.pu.go.id, sejarah jalan tol di Indonesia dimulai pada tahun 1978 dengan dioperasikannya Tol Jagorawi dengan panjang 59 km (termasuk jalan akses), nan menghubungkan Jakarta, Bogor, dan Ciawi.

Pengusaha Jalan Tol Indonesia

Bisnis jalan tol merupakan sektor nan menjanjikan. Proyek prasarana dapat menjadi aset investasi nan menguntungkan dalam jangka panjang lantaran digunakan oleh masyarakat.

Hal itu membikin sejumlah konglomerat memperluas upaya mereka ke sektor tersebut, mulai dari Salim Group hingga Jusuf Hamka.

Grup Salim nan dipimpin Anthoni Salim memang merupakan salah satu konglomerat pemain upaya tol di Indonesia. Namun tidak hanya grup itu, ada sejumlah konglomerat RI nan merupakan pemain upaya tol.

Jusuf Hamka melalui perusahaannya PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk. (CMNP) dikenal sebagai salah satu majikan jalan tol di Indonesia.

Bagaimana tidak, Ia mempunyai beberapa jalan tol di letak strategis, ialah berada di sekitaran Jabodetabek.

Total ada 7 jalan tol nan menjadi milik perusahaannya ialah CMNP. Perusahaannya merupakan perusahaan jalan tol swasta pertama di Indonesia.

Selanjutnya, Grup Agung Sedayu milik Sugianto Kusuma namalain Aguan tengah menggarap jalan tol baru nan bakal menghubungkan area Kabupaten Tangerang ke sisi utara Jakarta, ialah Jalan Tol Kamal-Teluknaga-Rajeg. Nilai keseluruhannya mencapai Rp23,22 triliun dan ditargetkan rampung tahun 2025.

Agung Sedayu dan Grup Salim nan merupakan developer area kota berdikari Pantai Indah Kapuk (PIK) 2 alias The New Jakarta City, telah membentuk konsorsium berjulukan PT Duta Graha Karya, nan bakal membangun tol tersebut.

Grup Sinar Mas juga tidak terluput dari upaya tol. Sinar Mas Land melalui PT Trans Bumi Serbaraja merupakan badan badan upaya jalan tol (BUJT) dari Jalan Tol Serpong - Balaraja nan baru resmi beraksi 30 September lalu.


(hsy/hsy)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Potensi & Daya Saing Industri Kesehatan RI di Pasar Global

Next Article Daftar 8 Jalan Tol Berpemandangan Indah di Indonesia

Selengkapnya