Siapa Anggota Parlemen Prancis Yang Minta As Kembalikan Liberty?

Sedang Trending 2 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, detikai.com --

Anggota parlemen Eropa asal Prancis Raphael Glucksmann menjadi sorotan gegara meminta patung Liberty di Amerika Serikat dikembalikan.

Glucksmann menilai kebijakan pemerintahan Donald Trump berbanding terbalik dengan nilai-nilai Patung Liberty.

Patung Liberty dirancang pemahat Prancis, Frederic Auguste Bartholdi dan dibangun Gustave Eiffel. Prancis memberi bingkisan itu ke AS sebagai peringatan 100 tahun kemerdekaan Negeri Paman Sam.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kembalikan Patung Liberty! Kami memberi ke kalian sebagai hadiah, tapi kalian membencinya. Jadi, patung itu bakal baik-baik saja di sini, di rumahnya," kata Glucksmann.

Terlepas dari itu, siapa sebetulnya Raphael Glucksmann nan berani meminta AS kembalikan Liberty ke Prancis?

Glucksmann lahir pada 15 Oktober 1979 di Boulogne-Billancourt, Prancis. Dia lahir dari pasangan filsuf Andre Glucksmann dan Francoise Glucksmann.

Dia menjadi personil Parlemen Eropa sejak 2019, dalam aliansi S&D.

Sebelum itu, Glucksmann pernah menjadi penasihat Presiden Georgia, Mikheil Saakashvili dari 2009-2012.

Dia juga pernah menikah dengan mantan politikus Ukraina Eka Zguladze. Mereka dikaruniai satu anak, tetapi sekarang sudah bercerai.

Soal Israel-Hamas

Glucksmann pernah menyampaikan posisi dia soal agresi Israel ke Palestina.

Dalam tulisan opini nan dirilis media Prancis Le Monde, Glucksmann dan eks personil parlemen Eropa Daniel Cohn Bendit mengatakan mempertanyakan tindakan Netanyahu.

"Bagaimana mungkin kita tak menyadari tanggapan Israel melanggar norma perang dan menginjak-injak norma internasional?" kata mereka.

"Bagaimana mungkin kita tak menyadari bahwa Netanyahu menjadikan kelanjutan perang ini tanpa pemisah sebagai kelangsungan hidup politik?" imbuh mereka.

Dalam tulisan tersebut, mereka juga mengatakan surat perintah penangkapan untuk Netanyahu dan eks Menteri Pertahanan Yoav Gallant dari Mahkamah Pidana Internasional (ICC) pada November lampau tak berkarakter antisemit.

ICC menuding Netanyahu dan Gallant melakukan kejahatan perang di Gaza. Israel membantah surat perintah tersebut dan menyebut antisemit.

Glucksmann dan Bendit dalam tulisan itu juga menyerukan agar Prancis mengakui Palestina sebagai negara merdeka.

Perang Rusia-Ukraina

Menyoal perang Rusia-Ukraina, Glucksmann sama seperti sikap politikus dan ketua di negara-negara Eropa: mendukung Ukraina.

Dia apalagi murka saat Presiden AS Donald Trump menunjukkan kecenderungan dia ke Rusia.

"Donald Trump menerima propaganda Rusia kata demi kata dan memilih Vladimir Putin melawan Ukraina dan Eropa," tulis Glucksmann dalam kolom nan dipublikasikan Lemonde.

Situasi itu, lanjut dia, membikin Uni Eropa tak punya pilihan selain menjadikan blok ini sebagai kekuatan politik, militer, hingga ekonomi.

Lebih lanjut, Glucksmann menyebut apa nan terjadi sekarang adalah keretakan nan pernah dialami Uni Eropa seumur hidup.

"Jika kita tidak bangun sekarang dari koma strategis kita nan Panjang, itu berfaedah kita setuju dengan keruntuhan kita," ungkap dia.

(isa/bac)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya