Siap-siap, Bri Mau Buyback Saham Rp 3 Triliun Sebentar Lagi

Sedang Trending 2 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, detikai.com - Saham perbankan saat ini sedang mendapat hantaman, namun ada berita baik untuk para penanammodal pemegang saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI).

BRI berencana melakukan pembelian kembali saham Perseroan (buyback) dengan nilai sebesar-besarnya Rp 3 triliun.

Manajemen memaparkan, perseroan telah melaksanakan buyback dalam rangka program kepemilikan saham pekerja, dan/atau Direksi dan Dewan Komisaris sejak tahun 2015.

Program tersebut merupakan bagian dari upaya Perseroan untuk mendorong engagement pekerja terhadap keberlanjutan peningkatan keahlian Perusahaan dalam jangka panjang.

"Pada tahun 2015 dan 2020, Perseroan telah melaksanakan buyback dengan berpatokan pada Peraturan OJK No.2/POJK.04/2013 tentang Pembelian Kembali Saham nan Dikeluarkan Oleh Emiten alias Perusahaan Publik Dalam Kondisi Pasar nan Berfluktuasi Secara Signifikan. Selanjutnya, pada tahun 2022 dan 2023 Perseroan melaksanakan kembali Buyback dengan berpatokan pada Peraturan OJK No.30/POJK.04/2017 tentang Pembelian Kembali Saham nan Dikeluarkan Oleh Perusahaan Terbuka," tulis manajemen dalam keterbukaan info di Bursa Efek Indonesia, dikutip Selasa (11/2).

Perseroan telah mengalihkan seluruh saham hasil buyback (treasury stock) tahun 2015 dan 2020, serta telah mengalihkan sebagian treasury stock tahun 2022 untuk program kepemilikan saham.

Pada tahun ini, perseroan berencana melaksanakan kembali buyback (buyback 2025) berpatokan pada POJK 29/2023 nan bakal dimintakan persetujuan pada RUPS tahunan tahun 2025. "Treasury Stock hasil Buyback 2025 bakal direalisasikan sebagai keberlanjutan program kepemilikan saham," imbuhnya.

Batas waktu pengalihan treasury stock, ialah paling lama 3 tahun setelah buyback selesai dilaksanakan dan dapat diperpanjang sesuai dengan POJK 29/2023. Jumlah saham nan bakal dialihkan untuk program kepemilikan saham sebanyak-banyaknya sebesar realisasi jumlah saham nan diperoleh dari buyback 2025.

Perkiraan jumlah nilai buyback 2025 sebesar-sebesarnya Rp 3 triliun yang berasal dari kas internal perseroan sesuai peraturan nan berlaku. Perkiraan nilai buyback belum termasuk biaya-biaya (komisi perantara pedagang pengaruh dan biaya lainnya) nan diperkirakan sebanyak-banyaknya sebesar 0,22% dari perkiraan nilai buyback.

"Pelaksanaan buyback 2025 dan jumlah keseluruhan treasury stock nan dimiliki Perseroan tidak bakal melampaui 10% dari jumlah modal nan ditempatkan dalam perseroan sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan nan berlaku," sebutnya.

Berdasarkan sumber biaya nan digunakan, maka aset dan ekuitas diperkirakan bakal menurun sebesar- besarnya sejumlah perkiraan nilai buyback ditambah Perkiraan biaya buyback. Pelaksanaan buyback 2025 tidak menyebabkan kekayaan bersih perseroan menjadi lebih mini dari jumlah modal nan ditempatkan, ditambah persediaan wajib nan telah disisihkan.

"Selain itu, Buyback juga tidak berakibat signifikan pada pendapatan dan biaya operasional Perseroan," pungkasnya.

Adapun agenda penyelenggaraan buyback sebagai berikut:

Tanggal Pemberitahuan kepada OJK dan Bursa Efek tentang Rencana Buyback dan Pengumuman Keterbukaan Informasi: 31 Januari 2025

Perkiraan Tanggal RUPS Tahunan Tahun 2025: 11 Maret 2025

Perkiraan Periode Buyback: 12 Maret 2025 - 11 Maret 2026


(mkh/mkh)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Layanan Keuangan Mikro BRI-Kesuksesan Microfinance Outlook 2025

Next Article Video: 9M-2024, BRI Sukses Cetak Laba Rp 45,36 Triliun

Selengkapnya