Serangan As Ke Iran, Komisi I Dpr: Ri Harus Berperan Aktif Dorong Perdamaian Dunia

Sedang Trending 4 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Badan Energi Atom Iran mengonfirmasi bahwa tiga akomodasi nuklir mereka—Fordo, Isfahan, dan Natanz—menjadi sasaran serangan pada Minggu (22/6/2025) awal hari. Meski demikian, pihak Iran menegaskan tidak bakal menghentikan aktivitas nuklirnya.

"Terlepas dari persekongkolan jahat para musuh, kami tidak bakal membiarkan pembangunan industri strategis ini terhenti. Ini adalah hasil perjuangan dan pengorbanan para martir nuklir kami," demikian pernyataan resmi dari Organisasi Energi Atom Iran, dikutip dari laman AP, Minggu (22/6/2025).

Serangan tersebut merupakan tindakan militer langsung pertama Amerika Serikat ke wilayah Iran, dalam upaya memperlemah program nuklir Teheran. Keputusan ini menandai eskalasi besar dalam bentrok nan sebelumnya hanya melibatkan Israel dan Iran.

Presiden AS Donald Trump mengumumkan sendiri serangan ini melalui media sosial.

"Kami telah menyelesaikan serangan nan sangat sukses terhadap tiga letak nuklir di Iran, termasuk Fordo, Natanz, dan Isfahan," tulis Trump.

"Seluruh pesawat telah meninggalkan wilayah udara Iran dan kembali dengan selamat. Muatan peledak terbesar dijatuhkan di Fordo."

Dalam unggahan berikutnya, Trump menyebut momen ini sebagai "bersejarah" bagi Amerika Serikat, Israel, dan dunia. Ia menambahkan bahwa Iran sekarang kudu memilih untuk mengakhiri perang.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pun menyambut positif langkah Trump. Dalam pesan videonya, Netanyahu menyebut serangan itu sebagai "keputusan berani" nan bakal "mengubah sejarah." Ia memuji kekuatan AS nan menurutnya sukses melakukan apa nan negara lain tak sanggup lakukan.

Reporter: Alma Fikhasari

Sumber: Merdeka.com

Selengkapnya