ARTICLE AD BOX
Jakarta, detikai.com — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan sejumlah bank telah melakukan revisi ke bawah untuk target-target pertumbuhan dalam rencana upaya bank (RBB) tahun ini. Hal ini terjadi seiring tantangan ekonomi, baik dari dunia maupun domestik yang masih bakal membayangi pada semester II-2025.
Bank-bank berukuran menengah atas, ialah nan tergolong KBMI III pun tetap optimis untuk pertumbuhan upaya di paruh kedua tahun ini. Namun beberapa mengakui telah melakukan penyesuaian, seiring dengan adanya tren perlambatan pertumbuhan kredit, biaya pihak ketiga (DPK), dan margin kembang bersih alias net interest margin (NIM) perbankan.
PT Bank CIMB Niaga Tbk. (BNGA) menyampaikan bahwa sasaran pertumbuhan dalam rencana upaya bank (RBB) bank swasta terbesar kedua RI itu kebanyakan tetap sama. Hanya saja, margin kembang bersih disebut bakal tertekan sepanjang paruh kedua tahun ini.
"[Target pertumbuhan] tetap mostly dalam guidelines. Hanya kemungkinan di NIM di H2 tetap bakal ke-compressed," ujar Presiden Direktur CIMB Niaga, Lani Darmawan kepada detikai.com, Senin (8/7/2025).
Ia mengatakan CIMB Niaga memasang siasat menghadapi separuh tahun 2025 ini dengan tetap konsentrasi menjaga likuiditas dan pendapatan non-bunga. Sementara itu, Lani meyakini kualitas aset bank itu sesuai dengan angan dan bakal terus dijaga.
Senada, PT Bank Maybank Indonesia Tbk. (BNII) menyatakan menjaga likuiditas dan kualitas portfolio angsuran nan baik, serta efisiensi beban menjadi prioritas utama di semester II-2025.
Presiden Direktur Maybank Indonesia, Steffano Ridwan merasa cukup positif untuk paruh kedua tahun ini, lantaran suku kembang angsuran diharapkan bisa menurun. Selain itu, jumlah hari libur lebih sedikit di semester II dibanding semester I.
"Akan tetapi prinsip kehati-hatian kudu tetap dijalankan dengan baik mengingat geopolitik bumi nan tetap tinggi, dan juga banyaknya ketidakpastian terhadap tarif dan kebijakan nan bakal diterapkan oleh Trump," kata Steffano kepada detikai.com, Senin (8/7/2025).
Ia menyebut bank berlogo kepala harimau itu sudah melakukan revisi dengan perubahan minor. Steffano merincikan, tidak ada revisi sasaran melainkan hanya perubahan di sub-segmen, dengan total sasaran pertumbuhan nan tetap sama dengan awal tahun.
Sementara itu, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) percaya pertumbuhan kreditnya dapat mencapai 8% hingga 10% pada semester II-2025. Direktur Utama BTN, Nixon L.P. Napitupulu mengatakan perihal itu didorong oleh adanya tambahan Kredit Pemilikan Rakyat (KPR) subsidi.
Ia juga optimistis bahwa NIM dan perolehan untung bank pelat merah itu bakal membaik. Untuk diketahui, untung bersih BTN tahun 2024 turun 14,1% secara tahunan menjadi Rp 3 triliun.
"NIM dan untung [semester II-2025] kami yakini membaik dibanding tahun lalu," kata Nixon kepada detikai.com, Senin (8/7/2025).
Untuk penghimpunan dana, BTN mengincar pertumbuhan DPK 10% hingga 12%. Nixon mengungkapkan hingga Juni 2025, DPK BTN sudah tumbuh 11%.
Namun, dia enggan membeberkan pendorong bank nan konsentrasi pada perumahan itu dapat melampaui pertumbuhan DPK nasional, serta gimana strategi ke depannya. Nixon mengatakan pihaknya bakal menyampaikannya pada saat publikasi laporan finansial semester I-2025.
(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article
OJK: Target Pertumbuhan Kredit 9%-11% Realistis