Sektor Finasial Jadi Beban Ihsg, Bankir: Fundamental Bank Solid

Sedang Trending 3 hari yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, detikai.com - Belakangan ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak volatil, dengan saham-saham perbankan menjadi pemberat utamanya. 

Direktur Utama SMBC Indonesia Henoch Munandar mengatakan pergerakan volatil saham-saham perbankan belakangan ini dipengaruhi oleh persepsi pasar terhadap keahlian perbankan. Menurutnya, nilai saham dapat terpengaruh dari dua faktor, ialah sisi esensial emiten dan persepsi pasar.

"Kalau kita lihat nan kemarin, lebih condong ke arah persepsi pasar," kata Henoch dalam Buka Puasa Bersama SMBC Indonesia, Jenius, BTPN Syariah, dan Grup OTO, Senin (10/3/2025).

Ia menyorot gimana dalam beberapa tahun ini, sektor perbankan Indonesia mendapatkan respons nan baik dari para investor. Itu lantaran pertumbuhan keahlian perbankan seperti angsuran dan profitabilitas bisa mencapai double digit.

"Tapi kan dalam volatility market kudu selalu double digit seperti ekspektasi nan dikatakan investor," kata Henoch.

Ia mengatakan bahwa sektor perbankan RI pada dasarnya tetap mempunyai esensial nan solid. Namun begitu, para penanammodal sudah terbiasa dengan pertumbuhan keahlian perbankan nan tinggi.

"Kalau biasanya double digit, sekarang single digit di ujung sudah dianggap penurunan mungkin," ucapnya.

Sementara itu, dia menambahkan, dalam jangka menengah dan panjang, pelaku pasar perlu memandang kondisi esensial perbankan.

"Secara esensial tetap baik. Dari sisi permodalan, kita tetap jauh di atas rata-rata regional," imbuh dia.

Ia menambahkan, rata-rata keahlian perbankan Indonesia secara regional tetap tergolong baik.

Mengutip info Otoritas Jasa Keuangan (OJK), per Desember 2025 rasio permodalan (CAR) berada di posisi 26,76%. Lalu margin kembang bersih atau net intereset margin (NIM) 2,72% dan tingkat pengembalian atas aset (ROA) 2,72%.


(mkh/mkh)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Menguat Lebih Dari 2%, IHSG Sentuh Level 6.500

Next Article SMBC Indonesia (BTPN) Incar Rp3 T dari Obligasi, Segini Bunganya

Selengkapnya