Sederet Strategi Pln Untuk Dukung Transisi Energi Berkelanjutan

Sedang Trending 3 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

PT PLN (Persero) terus berupaya untuk memberikan kontribusi terhadap transisi kelistrikan menjadi lebih bersih dan berkelanjutan. Upaya tersebut juga diimbangi dengan peningkatan nilai tambah bagi ekonomi.

Beragam penemuan pun dilahirkan oleh PLN seperti pemanfaatan Fly Ash dan Bottom Ash (FABA) alias abu sisa proses pembakaran batu bara pada 47 unit Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) nan tersebar di seluruh Tanah Air.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan pemanfaatan FABA tidak hanya bisa menjaga kelestarian lingkungan saja. Namun juga bisa memberikan akibat positif terhadap perekonomian rakyat. Apalagi saat ini, PLN telah memanfaatkan FABA sebesar 3,4 juta ton di tahun 2024.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Secara rinci, enam sektor utama pemanfaatan FABA sepanjang 2024 meliputi lapisan pengeras jalan sebesar 1,73 juta ton (50,84%); substitusi semen sebesar 1,24 juta ton (36,24%).
Kemudian, bahan baku beton sebesar 227,5 ribu ton (8,13%); beton pracetak seperti paving, batako, kansteen, U ditch, dan tetrapod sebesar 92,4 ribu ton (2,71%); material Non Acid Forming 49,6 ribu ton (1,46%); dan pembenah tanah sebesar 8 ribu ton (0,24%).

"FABA dapat dimanfaatkan kembali menjadi beragam macam produk nan mempunyai nilai ekonomi dan menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat sekitar PLTU," kata Darmawan.

Tidak hanya itu, FABA juga telah dimanfaatkan lebih dari 200 UMKM dan golongan masyarakat untuk beragam produk, menciptakan lapangan pekerjaan baru, dan mendukung perbaikan prasarana desa. Salah satunya adalah pembangunan akomodasi umum nan menggunakan material FABA di Desa Tanah Merah, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur.

"Dengan beragam penemuan dan izin nan mendukung, PLN Group optimistis pemanfaatan FABA bakal terus meningkat, memberikan faedah ekonomi sekaligus mendukung upaya keberlanjutan lingkungan," ujar Darmawan.

Upaya nan dilakukan oleh PLN tidak hanya sebatas itu saja. Darmawan mengatakan pihaknya juga memanfaatkan co-firing biomassa di PLTU.

Dia mengatakan dari pemanfaatan co-firing biomassa, PLN telah memproduksi 1,67 juta MWh listrik hijau di 2024. Capaian itu meningkat 60% dibandingkan pada 2023 nan hanya bisa menghasilkan 1,04 juta MWh.

Dari peningkatan tersebut, konsumsi biomassa di sepanjang 2024 tercatat mencapai 1,62 juta ton, tumbuh signifikan dibandingkan konsumsi biomassa pada tahun 2023 sebanyak 1 juta ton. Pemanfaatan biomassa pada teknologi co-firing di PLTU ini bisa menurunkan emisi karbon sebesar 1,87 juta ton CO2 di tahun 2024.

"Melalui biomassa, kita dapat menciptakan ekonomi sirkuler dengan memanfaatkan limbah pertanian, perkebunan, dan kehutanan nan sebelumnya tidak bernilai. Selain itu, lahan-lahan kritis bisa direvitalisasi agar lebih hijau dan produktif," ujar Darmawan.

Selain itu, dia mengatakan co-firing biomassa nan dijalankan PLN juga menyumbang bauran daya terbarukan sebesar 1,86% di tahun 2024. Dia menjelaskan jumlah ini meningkat jika dibanding tahun 2023 nan berada di kisaran 1,2%.

Di tahun 2024, PLN memanfaatkan beragam sumber biomassa untuk mendukung co-firing di PLTU meliputi Sawdust, Woodchip, Cangkang Sawit, Sekam Padi, Pellet Sekam Padi, Bonggol Jagung, Bahan Bakar Jumputan Padat (BBJP), Pellet Tankos Kelapa Sawit, Cangkang Kemiri, dan Limbah Racik Uang Kertas (LRUK).

Darmawan mengatakan beragam penemuan itu tidak terlepas dari upaya PLN dalam menjalankan pengarahan Presiden Prabowo Subianto mengenai swasembada energi. Lewat beragam penemuan itu, dia mendorong agar PLN bisa terus menyediakan daya nan bersih dan ramah lingkungan.

"Sesuai pengarahan dari Bapak Presiden Prabowo Subianto, PLN terus mendukung agenda swasembada daya dari pemerintah. Dulu PLN hanya bekerja menyediakan listrik, tetapi sekarang tugas PLN adalah menyediakan daya nan bersih dan affordable untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan kerja, mengentaskan kemiskinan, sekaligus pada saat nan sama juga menjaga kelestarian lingkungan," ungkapnya.

Beragam upaya itu pun membikin PT PLN (Persero) mendapatkan Anugerah Ekonomi Hijau detikaicom Apresiasi atas Pengelolaan Limbah Menjadi Bahan Baku Bernilai di Sektor Energi. Penghargaan ini diberikan sebagai corak apresiasi untuk PLN dan segala kontribusinya menjadi nan terdepan dalam mewujudkan kelistrikan berkelanjutan.


(ega/ega)

Selengkapnya