Sederet Pasien Yang Koma Bertahun-tahun, Pangeran Alwaleed 'tidur' 20 Tahun

Sedang Trending 1 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX
Jakarta -

Koma merupakan keadaan tidak sadar nan berkepanjangan nan membikin seseorang nan tetap hidup, tetapi tidak dapat dibangunkan dan tidak menunjukkan tanda-tanda kesadaran. Kondisi ini adalah keadaan darurat medis nan dapat disebabkan oleh beragam penyebab, termasuk cedera otak traumatis, stroke, alias penyakit lainnya.

Ternyata, ada beberapa orang di bumi nan mengalami kondisi koma dalam waktu nan lama. Bahkan, kondisi itu terjadi selama puluhan tahun.

Dikutip dari beragam sumber, berikut beberapa pasien nan 'tidur' terlama akibat koma:

1. Pangeran Al-Waleed bin Khaled bin Talal Al Saud

Salah satu pasien nan mengalami koma terlama adalah Pangeran Al-Waleed bin Khaled bin Talal Al Saud alias dikenal sebagai 'Sleeping Prince'. Kondisi ini terjadi setelah dia kecelakaan lampau lintas, saat belajar sebagai kadet militer di London.

Saat itu, dia baru berumur 15 tahun saat kejadian itu terjadi pada 2005. Pangeran Al-Waleed mengalami cedera otak parah dan perdarahan internal dan koma hingga 20 tahun.

Namun, putra sulung Pangeran Khaled bin Talal Al Saud, mengumumkan kematian 'Sleeping Prince' dalam sebuah unggahan di X, Sabtu (19/7/2025).

"Dengan hati nan meyakini kehendak dan ketetapan Tuhan, serta dengan kesedihan dan duka nan mendalam, kami bersungkawa atas putra tercinta kami, Pangeran Al-Waleed Bin Khalid Bin Talal Bin Abdulaziz Al Saud, semoga Tuhan mengasihaninya, nan meninggal bumi hari ini."

2. Edwarda O'Bara 'Putri Salju nan Tertidur'

Edwarda O'Bara dikenal sebagai 'Putri Salju nan Tertidur' di Amerika. Kehidupannya berubah tragis saat dia mengalami koma selama empat dasawarsa saat remaja, tetapi tidak pernah bangun lagi.

Dikutip dari The Sun, saat Edwarda berumur 16 tahun dia mengalami pneumonia. Tetapi, dia bereaksi jelek terhadap obat nan diberikan kepadanya.

Orang tua Edwarda, Kaye dan Joye, mengatakan putrinya itu sempat terbangun dengan gemetar dan kesakitan nan luar biasa lantaran insulin oral nan dia konsumsi tidak mencapai aliran darahnya. Joye sempat mendapati kaki Edwarda dipenuhi 'benjolan gula' di bawah kulit.

Edwarda menghabiskan 42 tahun tanpa sadarkan diri, sementara keluarganya berjuang keras untuk mempertahankan hidupnya. Tetapi, sebelum koma Edwarda meninggalkan keluarganya dengan satu pesan terakhir nan bakal mengubah hidup mereka.

"Janji, ibu tidak bakal meninggalkanku," kata Edwarda sebelum koma.

Edwarda akhirnya meninggal bumi pada 21 November 2012 di usia 59 tahun. Ribuan orang terus mengunjungi rumah O'Bara setelah kematiannya, nan memang tergerak lantaran kisah luar biasa tentang cinta dan komitmen nan tidak pernah pudar.

3. Jean-Pierre Adams

Mantan pesepakbola Prancis, Jean-Pierre Adams, meninggal bumi setelah 39 koma. Ia meninggal pada usia 73 tahun.

Adams dirawat di rumah sakit untuk operasi dengkul pada Maret 1982, tetapi tidak pernah sadar kembali setelah terjadi kesalahan dalam pemberian anestesi.

Pada saat itu, Adams menjalani operasi untuk memperbaiki tendon nan rusak di lututnya. Kondisi itu dialaminya saat mengikuti kamp pelatihan, banyak staf di rumah sakit di Lyon mogok kerja, secara eksternal.

Operasi tetap melangkah dengan mahir anestesi menangani delapan pasien, termasuk Adams, pada saat nan bersamaan. Adams diawasi oleh seorang peserta pelatihan.

"Saya tidak bisa melaksanakan tugas nan dipercayakan kepada saya," tutur Adams nan dikutip dari BBC.

Banyak kesalahan nan dilakukan antara mahir anestesi dan peserta pelatihan, menyebabkan Adams mengalami henti jantung dan kerusakan otak. Baru pada pertengahan 1990-an, mahir anestesi dan peserta training dihukum - balasan percobaan satu bulan dan denda 750 euro alias sekitar 14 juta rupiah.

Adams dipulangkan dari rumah sakit setelah 15 bulan dan dirawat di rumah di Nimes oleh istrinya, Bernadette, sejak saat itu. Selama empat dekade, dia menghabiskan nyaris setiap hari merawat Jean-Pierre, mengganti pakaiannya, menyiapkan makanannya, tak pernah lupa memberinya hadiah, dan sering kali juga berbincang dengannya.

Namun, Bernadette mengungkapkan bahwa rumah sakit tidak pernah meminta maaf atas kecelakaan nan selalu dia pikirkan setiap hari.

4. Munira Abdulla

Seorang wanita asal Uni Emirat Arab (UEA) nan mengalami luka parah dalam kecelakaan lampau lintas pada tahun 1991 di Jerman. Beruntungnya, dia pulih setelah koma selama 27 tahun.

Dikutip dari BBC, Abdulla nan pada saat 32 tahun mengalami kecelakaan hingga menyebabkan cedera otak parah. Mobil nan ditumpanginya berbenturan dengan sebuah bus dalam perjalanannya menjemput putranya dari sekolah.

Putranya, Omar Webair, nan saat digendong ibunya sukses selamat tanpa cedera. Tetapi, Abdulla mengalami luka parah nan dirawat di rumah sakit di Jerman.

Abdulla akhirnya dibawa ke rumah sakit, dan kemudian dipindahkan ke London. Di sana, dia dinyatakan dalam kondisi vegetatif alias tidak responsif, tetapi tetap bisa merasakan sakit.

Ia dikembalikan ke Al Ain, sebuah kota di UEA di perbatasan dengan Oman. Abdulla dipindahkan ke beragam akomodasi medis sesuai dengan persyaratan asuransi.

Abdulla tinggal di sana selama beberapa tahun, diberi makan melalui selang dan tetap hidup. Ia menjalani fisioterapi untuk memastikan otot-ototnya tidak melemah lantaran kurangnya gerakan.

Sampai akhirnya, dia sadar dan menjadi lebih responsif. Abdulla bisa merasakan sakit dan berbicara.

Namun, untuk bisa pulih dia kudu menjalani fisioterapi dan rehabilitasi lebih lanjut. Terutama untuk memperbaiki postur tubuhnya saat duduk dan mencegah otot berkontraksi.

5. Martha von Bulow

Seorang pewaris di Amerika Serikat, Martha von Bulow, menghabiskan nyaris tiga dasawarsa dalam keadaan koma. Wanita nan dikenal sebagai Sunny itu ditemukan tak sadarkan diri di rumah besarnya di Rhode Island pada Desember 1980.

Keluarga von Bulow sedang merayakan Natal tepat sebelum Natal tahun 1980 ketika Sunny von Bulow. Sunny nan saat itu berumur 48 tahun dan mempunyai riwayat konsumsi narkoba, serta kebiasaan minum alkohol nan berlebihan jatuh sakit dalam keadaan linglung.

Dikutip dari BBC News, master menyimpulkan bahwa Sunny menderita kerusakan otak nan membuatnya berada dalam 'kondisi vegetatif persisten'. Meskipun dia tetap hidup melalui selang makanan dengan perkiraan biaya ratusan ribu dolar per tahun, Sunny von Bulow tidak pernah sadar kembali.

Sampai akhirnya, Sunny meninggal bumi pada usia 76 tahun setelah dinyatakan koma selama 28 tahun.

(sao/kna)


Selengkapnya