Sambut Hari Bumi, Bank Mandiri Pacu Transisi Menuju Ekonomi Rendah Karbon

Sedang Trending 6 hari yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta - Peringatan Hari Bumi nan jatuh pada 22 April menjadi momentum krusial untuk kembali menegaskan komitmen Bank Mandiri dalam mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). Hal ini dalam rangka menumbuhkan budaya keberlanjutan di lingkungan Bank Mandiri.

Sebagai bagian dari rangkaian peringatan Hari Bumi ini, Bank Mandiri mengimplementasikan program Drop Box Daur Ulang sebagai corak nyata kontribusi terhadap pengelolaan sampah berkelanjutan. Inisiatif ini sejalan dengan semangat Mandiri Looping for Life, kampanye berkepanjangan nan diusung Bank Mandiri untuk mendukung ekonomi sirkular di Indonesia.

Corporate Secretary Bank Mandiri M. Ashidiq Iswara menjelaskan, langkah ini bermaksud untuk mengurangi limbah tekstil nan menjadi salah satu penyumbang emisi karbon terbesar di sektor konsumsi rumah tangga.

Selain itu, program ini turut melibatkan tenaga kerja dan organisasi sekitar dalam siklus bantuan dan daur ulang nan memberikan faedah sosial dan lingkungan secara langsung.

"Bank Mandiri berkomitmen untuk mendukung style hidup berkelanjutan, melalui penemuan dan peran aktif nan bermaksud untuk meningkatkan nilai guna beragam sumber daya, sebagai bagian dari tanggung jawab kami terhadap lingkungan dan masyarakat. Kami percaya melalui inisiatif ini, Bank Mandiri dapat berkontribusi dalam menciptakan masa depan nan lebih hijau dan berkelanjutan," ujar Ashidiq dalam keterangannya, Rabu (23/4/2025).

Melalui kehadiran Drop Box Daur Ulang, Bank Mandiri berambisi dapat mendorong perubahan perilaku menuju konsumsi nan lebih bertanggung jawab dan memperkuat kerjasama dengan beragam pemangku kepentingan dalam menciptakan masa depan nan lebih hijau.

Adapun Drop Box ini tersedia di instansi pusat Bank Mandiri, tepatnya Plaza Mandiri & Menara Mandiri. Melalui Drop Box ini, tenaga kerja dan seluruh visitor dapat menyumbangkan busana jejak (gently used), nan kemudian bakal dipilah dan dikelola melalui sinergi Bank Mandiri dengan mitra sosial perseroan, Pable, untuk didaur ulang alias disalurkan kepada nan membutuhkan.

Bank Mandiri juga telah mempunyai sistem pencarian karbon digital untuk memantau emisi operasional secara terukur dan transparan. Hingga akhir tahun 2024, inisiatif ini telah berkontribusi pada penurunan emisi gas rumah kaca (GRK) sebesar 33% sejak 2019, dari 359 tCO2e menjadi 239 tCO2e. Hal ini tentunya sejalan dengan sasaran perusahaan untuk mencapai Net Zero Emission pada tahun 2030.

Dari sisi operasional, Bank Mandiri terus memperluas penerapan inisiatif karbon netral melalui peningkatan jumlah kendaraan operasional berupa listrik dan hybrid nan saat ini mencapai 404 unit, pembangunan 26 unit Stasiun Pengisian Kendaraan Umum (SPKLU), dan instalasi 870 panel surya. Selain itu, Bank Mandiri juga mengembangkan jaringan gedung ramah lingkungan nan sekarang mencakup tiga gedung hijau dan sepuluh instansi berkonsep hijau.

"Upaya digitalisasi juga menjadi bagian dari strategi keberlanjutan perusahaan, salah satunya melalui optimasi penggunaan aplikasi Livin' by Mandiri. SuperApp ini memungkinkan pengguna dan tenaga kerja melakukan transaksi tanpa kudu datang ke instansi cabang, sehingga turut mengurangi emisi dari mobilitas dan konsumsi sumber daya seperti kertas dan daya listrik," imbuh Ashidiq.

Melalui beragam langkah tersebut, Bank Mandiri berambisi dapat terus berkontribusi dalam mendorong perubahan perilaku menuju konsumsi nan lebih bertanggung jawab, sekaligus memperkuat kerjasama dengan beragam pemangku kepentingan untuk menciptakan masa depan nan lebih hijau dan berkelanjutan.

Untuk diketahui, seluruh info mengenai emisi ini tersedia dan dapat diakses publik melalui dashboard ESG di https://esg.bankmandiri.co.id.

(anl/ega)

Selengkapnya