ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Mohamed Salah sempat mengira tak bakal meneken perjanjian baru di Liverpool. Peluang memperkuat di Anfield disebutnya hanya "10 persen", namun kemudian situasi berubah di awal tahun.
Salah resmi memperpanjang kontraknya di Liverpool hingga Juni 2027 pada April lalu, mengakhiri segala spekulasi nan sudah berjalan berbulan-bulan. Seiring cemerlangnya performa winger Mesir itu pada musim ini, The Reds pun lanjut memakai jasanya.
Namun di awal musim, Salah berpikir dia bakal menjalani tahun terakhir di Liverpool. Apalagi usianya sudah di atas 30 tahun dan manajemen klub punya sejarah susah memberi perjanjian baru kepada 'pemain tua' sepertinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"(Peluang bertahan) berasas sejarah klub? 10 persen," ujar Salah dalam wawancara kepada Sky Sports.
"Filosofi klub, saya tahu gimana sejarah mereka bermusyawarah dengan para pemain di atas 30 tahun. Saya tak mengira bakal bertahan. Itu bukan sesuatu nan buruk. Kami memandang gimana mereka menangani hal-hal semacam ini di masa lalu."
Namun statistik Salah nan begitu mengilap musim ini membikin suporter mendesak manajemen untuk memberinya perjanjian baru dengan kenaikan gaji. Pihak klub pun akhirnya juga tak keberatan dengan itu, lantaran sang pemain menunjukkan kelasnya di lapangan.
33 gol dan 23 asis nan sudah dia buat dalam 50 laga di musim ini menunjukkan Salah jauh dari kata habis. Kontrak baru berdurasi dua tahun adalah bingkisan nan layak untuknya.
"Butuh waktu enam bulan agar negosiasi jadi melangkah sigap dan sejak Januari situasinya terus membaik. Memang butuh waktu. Saya pikir klub sedang menguji saya apakah tetap bagus alias tidak!" Salah menambahkan.
Ia juga mengatakan bahwa dia hanya bakal memperkuat di Liverpool hingga dua tahun ke depan, tak lebih dari itu. Dengan waktu nan tersisa, dia berkeinginan kembali membawa The Reds memenangi Liga Champions setelah meraihnya di tahun 2019.
"Saya tak mau lebih lama, saya bilang cukup dua tahun. Musim ini kami memenangi Premier League dan selama delapan tahun di klub saya belum pernah merasa sebahagia seperti saat melawan Spurs (Liverpool mengunci gelar juara usai menang 5-1)," lanjut Salah.
"Saya sungguh berambisi kami memenangkan pertandingan Liga Champions. Saya tahu Premier League selalu menyenangkan bagi klub dan memang semestinya begitu, tetapi saya mau memenangi Liga Champions dan Premier League lagi," tegasnya.
(adp/yna)